Liputan6.com, Jakarta Cerita kehamilan ini luar biasa. Jika sebelumnya seorang wanita yang hamil usai melakukan seks belakang, kali ini gadis remaja hamil setelah 'diperkosa' dengan jari seorang pria yang pantas dijadikan kakeknya. Bagaimana bisa?
Kasus tersebut terjadi pada 2013 dan kini baru disidangkan di Pengadilan Malaysia. Pelakunya adalah seorang pria gaek Bunya Jalong, yang saat ini berusia 61 tahun. Saat kejadian, Bunya berusia 59 tahun sedangkan gadis korbannya masih 15 tahun.
Advertisement
Situs Yahoonews melaporkan, Bunya memasukkan jarinya yang sudah diolesi air maninya (semen) ke organ intim gadis yang tak disebutkan identitasnya. Ternyata, korban hamil dan melahirkan seorang bayi lelaki hasil dari perkosaan jari.
Tes DNA menegaskan pria tersebut adalah ayah dari anak tersebut, yang sekarang berusia tiga tahun. Korban kini 18 tahun dan masih sekolah, dilansir dari Ibtimes, Jumat (12/6/2015).
Ibu korban yang berusia 51 tahun menuntut uang kompensasi dan pemeliharaan untuk bayi. Dan di persidangan, Pengadilan Tinggi Malaysia menolak banding Bunya. Namun, dalam putusan hakim disebutkan definisi negara tentang perkosaan hanya mencakup penetrasi dengan menggunakan penis, bukan bagian tubuh lainnya.
Meskipun ada bukti tes DNA, pengadilan rupanya percaya dengan kesaksian dokter bahwa tidak mungkin bagi seorang wanita hamil jika jari dengan semen dimasukkan ke dalam vaginanya.
Bahkan Bunya mengaku korban ingin hubungan seksual, tetapi mereka tidak bisa karena vaginanya terlalu kecil. Selain memasukkan jarinya ke dalam vagina korban, Bunya mengatakan korban juga menyentuh air mani milik Bunya dan memasukkan jari si gadis ke organ intimnya.
Kasus ini cukup unik dan agak sulit diterima nalar menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo dokter Budi Wiweko, SpOG.
"Untuk bisa terjadi pembuahan harus melalui proses yang sangat panjang dan memerlukan sperma yang banyak dan sehat. Diperlukan total sekitar 40 juta sperma bergerak untuk bisa membuahi indung telur," ucapnya saat dihubungi Health-Liputan6.com.
"Memang kehamilan bisa terjadi tanpa penetrasi seksual yaitu dengan proses inseminasi. Namun, itu pun harus melalui tahapan tertentu, salah satunya sperma harus dicuci dan dipilih yang paling baik gerakannya atau yang paling sehat. Saya yakin orang awam tidak memahami cara (inseminasi) ini untuk bisa mempraktikkannya," tambahnya. (Melly F)