Liputan6.com, Jakarta Kegagalan sunat membuat pria berusia 21 tahun di Afrika Selatan harus menjalani transplantasi penis saat dewasa. Kini, pria tersebut sedang bahagia karena menanti kehadiran buah hatinya.
Inilah pria beruntung pertama yang berhasil menjalani transplantasi penis lewat operasi 9 jam di Rumah Sakit Tygerberg di Cape Town, pada Desember 2014 dan berhasil menghamili pasangannya.
Advertisement
Profesor Andre van der Merwe, yang memimpin tim dokter operasi menyampaikan berita bahagia yang menyebutkan pasiennya sudah siap menjadi ayah setelah operasi.
"Tujuan kami, organnya bisa berfungsi penuh dalam dua tahun dan kami sangat terkejut dengan pemulihan yang cepat," kata Profesor Merwe seperti dikutip ABCNews, Jumat (12/6/2015).
Dia mengatakan tes DNA tidak akan dilakukan karena tidak ada alasan untuk itu. Profesor Merwe begitu senang. Ia mengatakan berita tersebut sebagai tonggak untuk pria dan tertarik untuk operasi serupa di masa depan.
Operasi itu dilakukan sebagai bagian dari studi percontohan dari rumah sakit dan Universitas Stellenbosch untuk membantu 250 atau lebih laki-laki muda di Afrika Selatan yang kehilangan penis setiap tahun setelah kegagalan sunat.
Para pria, terutama dari suku Xhosa, menandai masa akil balik dengan mencukur kepala dan mengolesi tubuh dengan tanah liat putih dari kepala sampai kaki. Mereka juga tinggal di gubuk khusus selama beberapa minggu serta menjalani ritual sunat.
Pada Mei 2013, lebih dari 20 pemuda tewas setelah ritual inisiasi di Provinsi Mpumalanga Utara. Beberapa bulan kemudian, polisi menangkap beberapa oknum dengan tuduhan pembunuhan setelah 30 pemuda tewas dalam ritual di Pedesaan Eastern Cape.
Khitanan yang dianggap melanggar hukum itu telah melukai 300 pria muda di seluruh provinsi dalam waktu seminggu.
Profesor Merwe berharap transplantasi penis juga bisa dijalani pria yang kehilangan penis akibat kanker atau sebagai upaya terakhir untuk mengatasi disfungsi ereksi yang sudah parah. Kabar terakhir, sudah sembilan lebih pasien yang mengantre untuk operasi. (Melly F)