Liputan6.com, London - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pelaku pedofil pada umumnya kidal (aktif menggunakan tangan kiri) serta memiliki cuping telinga yang seluruhnya menempel pada sisi wajah (attached earlobe).
Studi ini dipimpin akademisi dari University of Windsor Kanada untuk mengetahui persamaan fisik pada pria yang memilki orientasi seksual pada anak-anak ini. Sebanyak 140 pria dilibatkan dalam penelitian yang diminta tinggal di Kurt Freund Laboratory yang berlokasi di Centre for Addiction and Mental Health, Toronto, Kanada.
Advertisement
Temuan ini tidak berbanding lurus dengan teori sebelumnya yang mengatakan pedofil disebabkan karena pernah mengalami pelecehan seksual di masa kecil seperti dilansir laman Telegraph, Sabtu (13/6/2015).
Salah satu penulis studi yang berprofesi sebagai Neuropsikolog Klinis, Rachel Fazio mengungkapkan bahwa telah bertahun-tahun ia berpikir perilaku pedofil bermula dari pelaku yang pernah mengalami pelecehan seksual saat kanak-kanak. Namun ternyata keadaannya tidak selalu demikian.
"Meskipun hal ini mungkin menjadi faktor penyebab seseorang menjadi pelaku pedofil, namun tidak terjadi pada pedofil asli," ungkapnya dalam studi yang diterbitkan dalam Jurnal Archives of Sexual Behaviour.
Ditambahkan dari penelitian lain yang dilakukan pakar psikologi dan psikoterapi Jerman, Jorge Ponseti, menurutnya, tidak semua pedofil menjadi pemerkosa anak-anak. "Tapi jika sesorang hanya memiliki hasrat belaka tanpa lantas menjadi pelaku, kita bisa menyebutnya sebagai orientasi seksual," lanjut Ponseti.