Liputan6.com, Jakarta - Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, jenis kekerasan yang dialami Angeline (8) adalah fisik dan emosional. Di dunia ini, ada empat jenis kekerasan terhadap anak, yang sebagian sudah diketahui banyak orang, dan sebagian lagi hampir tidak pernah disadari.
"Dulu orang mengira bahwa yang disebut kekerasan terhadap anak hanya seperti kasus Arie Hanggara, tapi masih ada kekerasan fisik terhadap anak lainnya," kicau Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani melalui akun @AnnaSurtiNina, sehari sebelum jasad Angeline ditemukan dikutip pada Sabtu (13/6/2015)
Advertisement
Lebih lanjut, apabila definisi kekerasan di dalam Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, kekerasan sama dengan perbuatan terhadap anak yang berdampak munculnya kesengsaraan dan penderitaan. Baik secara fisik, psikis, seksual, dan penelantaran. Termasuk ancaman melakukan perbuatan, pemaksaan, perampasan kemerdaan. Sebab, tindakan ini melawan hukum.
Berikut macam-macam jenis kekerasan terhadap anak seperti yang dikatakan Nina;
1. Fisik
Mencakar, mencubit, memukul, menyiram air panas, menyetrika, dan membanting adalah tindak kekerasan secara fisik. Tolong diingat, kekerasan fisik tak sama dengan disiplin.
Kekerasan tak bisa diprediksi, tanpa tahu apa yang membuat orangtua marah. Aturan yang ditekankan kurang jelas, ada standar ganda, yang membuat anak seperti terus menebak-nebak apa yang harus mereka lakukan.
"Beda lainnya, kekerasan cenderung mengandalkan kemarahan untuk mengontrol anak, bukan motivasi orangtua mendidik anak penuh cinta," tulis Nina.
Pembeda lainnya adalah orangtua yang kerap melakukan kekerasan fisik seringkali percaya bahwa cara mengatur anak adalah dengan menakutinya. "Jadi, orangtua melakukan kekerasan agar anak tetap `di dalam pagar`, sehingga yang dipelajari anak adalah cara menghindari kemarahan orangtua, bukan mengatur diri sendiri," kata Nina.
2. Seksual
"Kekerasan seksual mencakup menstimulasi anak secara seksual, meminta anak berfoto seksi pun termasuk pornografi. Selain itu, menyentuh kemaluan anak secara paksa dan mendorong anak melakukan kegiatan seksual atau pornografi," kata Nina.
3. Emosional
Menurut Nina, kekerasan emosional tanpa disadari sering kita lakukan. Misalnya, mengkritik anak secara berlebihan, memarahi, bahkan mencelakai binatang kesayangan anak. Kekerasan emosi mencakup mengancam, misalnya,"Awas, lho, kalau makannya nggak habis, nanti disuntik dokter," kata Nina.
4. Penelantaran atau pengabaian
Sama seperti kekerasan emosional, kekerasan yang satu ini juga sering dilakukan orangtua. Misalnya, tak memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak. Contohnya, anak tak diberi makan bahkan ketika mereka lapar.
"Mencakup juga orangtua yang menyerahkan pengasuhan kepada orang lain, tanpa betul-betul mengetahui apa yang terjadi pada anak," kata dia.
Menyangkut mendiang Angeline, Nina menyabut kekerasan yang diterima bocah malang itu adalah fisik dan emosional.