Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi angkat bicara terkait dugaan kapal imigran ditangkap di perairan RI, tepatnya dekat pulau Rote. Kapal tersebut diduga membawa imigran gelap yang ditolak masuk ke Australia.
Kapten kapal dan kru juga dituding menerima uang US$ 5 ribu dari pejabat imigrasi Australia, agar mereka keluar dari Negeri Kanguru itu.
Menlu Retno mengatakan, peristiwa tersebut tengah diinvestigasi. Selain itu, dia juga sudah menanyakan langsung kepada Dubes Australia untuk RI, Paul Grigson terkait apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya sudah berdiskusi dengan Dubes Australia, kita mengadakan diskusi dengan intens untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," sebut Menlu Retno, Jakarta, Sabtu (12/5/2015).
"Saya menanyakan dia soal ini, beri tahu saya apa ini, dan dia berjanji membawa pertanyaan saya ke Canberra dan berjanji akan membawa pada saya (jawabannya)," tambah dia.
Retno mengatakan, pemerintah RI saat ini masih dalam posisi menunggu jawaban pasti Australia, apakah benar ada petugasnya membayar kapten dan kru kapal tersebut. Karena itu, pemerintah bisa mengambil tindakan terkait kejadian ini.
"(Respons pemerintah) tergantung (jawaban Australia), mereka belum membawa pertanyaan saya kembali," tutur dia.
Meski demikian, kata Retno, kalau hal tersebut benar maka langkah Australia patut disayangkan. Sebab, masalah ini sangat terkait persoalan kemanusian internasional.
"Bila terkonfirmasi ya pastinya (sangat menghawatirkan),"pungkas Retno.
Sebelumnya, Perdana Menteri Tony Abbott tidak membantah laporan yang menyebutkan bahwa sebuah kapal Angkatan Laut Australia membayar awak perahu pengangkut migran yang menuju Australia untuk kembali ke Indonesia.
Dalam wawancara dengan stasiun radio 3AW pada Jumat (12/06) pagi waktu setempat, Abbott tidak menepis ketika ditanya soal pembayaran kepada awak perahu untuk memutar balik ke Indonesia.
Dia justru mengatakan personel imigrasi telah mengembangkan strategi 'kreatif' untuk menghentikan kedatangan perahu-perahu pengangkut migran.
“Kami telah menghentikan perdagangan (manusia) dan kami akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk memastikan itu tetap berhenti,” kata Abbott seperti dikutip dari BBC. (Rmn/Ein)
Advertisement