Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri istigasah, yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama alim ulama. Istihozah ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1436 Hijriah, sekaligus membuka Munas Alim Ulama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Pantauan Liputan6.com, Minggu (14/6/2015) Presiden Jokowi hadir di lokasi, mengenakan baju koko putih dan peci hitam. Ia tampak khusyuk mengikuti rangkaian doa dan salawat, dalam acara mengusung tema memelihara tradisi rohani dan menjaga keutuhan negeri ini.
Selain Jokowi, acara yang dihadiri sekitar 40 ribu nahdliyin ini, juga dihadiri Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Kemenpora Imam Nahrowi.
Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud mengatakan, Munas Alim Ulama ini ialah rangkaian kegiatan untuk mematangkan materi yang akan dibahas di Muktamar ke-33 NU mendatang.
"Setelah pembukaan di Istiqlal, Munas akan dilaksanakan di Gedung PBNU. Hadir sebagai peserta adalah Rais Syuriyah dan Katib seluruh PWNU se Indonesia, dan anggota Pleno PBNU," kata Marsudi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
Marsudi melangatakan, materi pembahasan Munas di antaranya adalah menyangkut masail diniyyah yang akan dibahas di Muktamar mendatang, yaitu yang masuk kelompok Maudluiyyah, Waqiiyyah, dan Qonuniyyah.
"Nanti juga dibahas adalah Ahlul Halli wal Aqdi yang merupakan keputusan rapat pleno NU di Wonosobo dan Munas NU di Jakarta sebelumnya. Nanti akan dibahas tata cara pemilihan Rais Aam menggunakan metode Ahlul Halli wal Aqdi," terang Marsudi.
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama akan dilangsungkan di Jombang, Jawa Timur, 15 Agustus 2015 mendatang. 4 Pesantren menjadi lokasi bersama Muktamar, yaitu Darul Ulum, Bahrul Ulum, Denanyar, dan Tebuireng.
Masalah yang akan dibahas di Muktamar NU dikelompokkan dalam 3 hal, yaitu Maudluiyyah (tematik), Waqiiyyah (kekinian), dan Qonuniyyah (perundang-undangan). Permasalahan yang masuk kelompok Maudluiyyah antara lain Manhajul Istimbath, Khasais Aswaja, pemberian ampunan meliputi grasi, amnesti, dan abolisi, serta keputusan hakim antara keadilan dan kepastian hukum.
Masalah yang masuk kelompok Waqiiyyah adalah hukum mengingkari janji bagi pemimpin atau pemerintah, hukum asuransi BPJS, pembakaranatau penenggelaman kapal asing pelanggar hukum, pemakzulan pemimpin, advokat dalam tinjauan fiqih, eksploitasi alam secara berlebihan, pemanfaatan sel punca (stem cell), dan alih fungsi lahan.
Sementara permasalahan yang masuk kelompok Qonuniyyah antara lain perlindungan TKI dalam perspektif pencatatan pernikahan dengan warga negara asing, UU perlindungan umat beragama, hutang luar negeri, dan pamberlakuan pasar bebas. (Rmn/Mut)
Jokowi Hadiri Istigasah dan Pembukaan Munas PBNU di Istiqlal
Selain Jokowi, Munas Alim Ulama ini juga dihadiri Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Menteri Agama.
diperbarui 14 Jun 2015, 14:05 WIBMantan Wali Kota Surakarta dan mantan Gubernur BI ini duduk paling depan di antara ribuan kader muslimat NU yang hadir di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (28/5/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tidak Mengenakan Jilbab di Hadapan Wanita Nonmuslim, Bagaimana Hukumnya?
Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi Arah Jakarta Sudah Normal, Contraflow Ditutup
Pria China Dapat Kompensasi Rp665 Jutaan dari Mantan Pacar yang Selingkuh dengan Keponakannya
Lepas dari Bayang-Bayang Manchester United, Scott McTominay Buka Babak Baru di Serie A Tanpa Penyesalan
HMI Gorontalo Desak Bea Cukai Tegas Berantas Peredaran Rokok Ilegal
Usman Hamid soal Dibatalnya Pameran Yos Suprapto: Seni Itu Punya Kebebasan
70 Ucapan Natal 2024 Bahasa Inggris beserta Artinya, Ungkapan Syukur dan Bahagia di Hari Besar
PGN Ikut Garap 20 Ha Lahan Padi Biosalin di Pesisir Utara Semarang
Pemuda Jawa Lantunkan Gamelan di Suriname: Ikhtiar Mencintai Budaya Leluhur
Jasa Marga Sebut 686.609 Kendaraan Keluar Jabotabek Jelang Natal 2024
Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta Dapat Bantuan dari BRI Peduli di Hari Ibu
Modal Asing Keluar Indonesia Capai Rp 8,81 Triliun di Pekan Ke-3 Desember 2024