Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) meraup pendapatan Rp 17 triliun dari penjualan listrik Mei 2015. Kontribusi pendapatan berasal dari 59,20 juta pelanggan yang terdiri dari 34 golongan pelanggan.
Demikian seperti dikutip dari data penjualan listrik pada Mei 2015, Senin (15/6/2015). Meski demikian, pendapatan PLN tersebut dinilai menurun pada Mei 2015. "Tidak hafal penjualannya. Tapi rendah," ujar Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun.
Advertisement
Benny menuturkan, penurunan tersebut mayoritas disumbang dari pelanggan listrik golongan industri yang melakukan efisiensi akibat permintaan dari luar negeri yang menurun. "Konsumsi industri turun ada efisiensi, ada yang order kurang pasar luar. Permintaan dari luar berkurang," tutur Benny.
Benny menambahkan, untuk penjualan listrik golongan rumah tangga pada Mei 2015 tidak berubah. "Mayoritas industri skala menengah dan besar, rumah tangga sama saja," kata Benny.
Untuk diketahui, penjualan listrik dari tujuh golongan pelanggan industri sebanyak 59.847 pelanggan mencapai Rp 6,2 triliun. Penjualan listrik dari enam golongan pelanggan rumah tangga berjumlah 54.795.756 pelanggan mencapai Rp 6,3 triliun.
Sebelumnya PT PLN (Persero) mencatat volume penjualan listrik sepanjang kuartal I 2015 sebesar 48,04 terawatthour (TWh), atau naik 2,64 persen dari periode yang sama tahun lalu 46,81 TWh.
Benny mengatakan, pertumbuhan penjualan listrik kuartal I 2015 masih relatif rendah dibanding triwulan-I 2014. "Sedangkan Penjualan kuartal I 2014 tumbuh 7,58 persen dibanding kuartal I 2013," tutur Marbun.
Sedangkan untuk penjualan listrik pada Maret 2015 mencapai 16,74 TWh ke pelanggan, atau naik 3,6 persen dari penjualan Maret 2014 sekitar 16,16 TWh.
Jika dilihat dari kelompok pelanggan, pertumbuhan konsumsi listrik kelompok bisnis tercatat menguat 12,9 persen dibanding konsumsi Maret 2014. Sedangkan pertumbuhan yang masih lambat adalah industri hanya tumbuh 3,5 persen pada Maret 2015 dibanding Maret 2014. (Pew/Ahm)