Liputan6.com, California - Minggu lalu, Dewan Keselamatan Federal Amerika Serikat (AS) merekomendasikan bahwa semua mobil harus dilengkapi dengan sistem pengereman otomatis. National Highway Transportation Safety Administration (NHTSA) mengatakan bahwa sistem itu bisa selamatkan ribuan nyawa.
Tetapi, sekarang sistem ini malah mengaktifkan rem saat mobil justru tidak harus dihentikan. Kesalahan ini terjadi pada mobil-mobil mewah yang diproduksi Acura, anak perusahaan Honda.
Karena masalah ini, Acura menarik hampir 20 ribu dari 48 ribu kendaraan produksi 2014-2015. Kendaraan tersebut terdiri dari SUV MDX dan sedan RLX dan model lainnya.
Dilaporkan CNN, juru bicara Acura Chris Martin mengatakan bahwa masalahnya mungkin saja terjadi saat mobil mengubah jalur. Martin juga mengatakan bahwa mereka belum menerima laporan adanya kecelakaan akibat masalah ini. Acura, jelas Martin, sigap memperbaiki masalah ini dengan pembaruan perangkat lunak.
Meskipun begitu, satu kecelakaan dilaporkan terjadi di Jepang. Kecelakaan tersebut terjadi pada model yang berbeda tetapi dengan sistem pengereman otomatis yang sama.
Selain Acura, NHTSA juga sedang menyelidiki sembilan keluhan dengan masalah yang sama pada Jeep Grand Cherokee produksi 2014.
Sistem pengereman otomatis menggunakan kamera dan radar laser untuk memperlambat atau menghentikan mobil jika ada hambatan di depan mobil, sementara pengemudi tidak melihatnya. Pabrikan sudah banyak yang menggunakan sistem ini untuk menarik minat calon pembeli.
Biasanya, sistem pengereman otomatis tersedia pada mobil mewah atau juga termasuk paket alternatif dengan biaya tambahan yang bisa mencapai ribuan dolar.
(rio/sts/gst)
Advertisement