Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji akan bertambah 15 persen saat pelaksanaan Bulan Ramadan yang jatuh pada pertengahan Juni 2015. Perusahaan pun membuat strategi untuk menghadapinya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dalam kondisi normal konsumsi BBM berupa premium sekitar 75 ribu kiloliter (kl) per hari, solar 35 ribu kl per hari dan elpiji 19 ribu metrikton (mt) per hari.
"Menjelang Puasa ini ada peningkatan konsumsi baik elpiji maupun BBM sekitar 10-15 persen," kata Wianda belum lama ini.
Menurut Wianda, peningkatan konsumsi tersebut merupakan hal biasa setiap pelaksanaan Ramadan. Pertamina pun sudah melakukan langkah antisipasi guna memenuhi kenaikan permintaan.
Langkah tersebut adalah menyiapkan pasokan BBM dan elpiji melalui terminal pengisian, menyiagakan kegiatan operasional selama 24 jam. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak kekurangan pasokan bahan bakar saat itu. "Agar masyarakat bisa mendapatkan pasokan baik di lapangan," pungkasnya.
Berdasarkan data dari PT Pertamina (Persero), konsumsi premium selama periode Januari hingga Maret 2015 sebesar 6,7 juta Kilo liter (KL). Jumlah itu turun 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.(Pew/Nrm)
Advertisement