Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla atau JK mengatakan, islah merupakan harga mati, bila partai berlambang beringin itu mau ikut Pilkada serentak pada Desember mendatang.
JK menilai, Golkar bukan lagi partai, melainkan hanya organisasi masyarakat, jika perpecahan internal yang masih terjadi sekarang, membuat kader-kader di daerah ikut Pilkada serentak.
"Pilkada yang mengharuskannya islah. Tidak islah artinya Golkar tidak bisa mencalonkan untuk Pilkada. Kalau satu partai tidak bisa ikut pemilu, dia bukan partai, dia ormas," ujar JK di Istana Wapres, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Terkait masih adanya perselisihan islah terbatas, JK memprediksi pada pekan ini akan mereda. Apalagi nanti malam akan digelar rapat Tim Penjaring Golkar antar-2 kubu.
"Ada insiden-insiden, tapi sudah mereda. Itu hanya minggu lalu. Ini tidak secara organisasi, tapi hanya kelompok-kelompok di kalangan masing-masing. Insya Allah malam ini sudah perundingan tahan awal pengajuan nama buat penjaringan," pungkas JK.
Usai islah terbatas atau sementara, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical, berniat merebut Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, dari kubu Agung Laksono.
Niat ini menjadi salah satu poin usulan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VIII kepengurusan Munas Riau 2009 yang digelar oleh kubu Aburizal di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 13 Juni 2015. Usulan itu didasari putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang menyatakan bahwa DPP Golkar hasil Munas Riau 2009 adalah yang sah. (Rmn/Mut)
Advertisement