5 Kado Pahit Indonesia Usai Disanksi FIFA

Sudah lebih dari dua minggu, Indonesia dijatuhi sanksi FIFA.

oleh Risa Kosasih diperbarui 15 Jun 2015, 20:25 WIB
Blazer mengatakan pernah menerima suap untuk Piala Dunia 1998 dan 2010.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari dua minggu, Indonesia dijatuhi sanksi FIFA. Sejak 30 Mei lalu itu, seluruh kegiatan sepak bola yang telah diagendakan PSSI otomatis berhenti.

Beruntung Indonesia masih bisa mengirimkan timnas U-23 ke SEA Games 2015 di Singapura. Sayang, langkah Garuda Muda harus terhenti ketika kalah melawan Thailand di semifinal pada Sabtu 19 Juni 2015, akhir pekan lalu.

Gugurnya skuat besutan pelatih Aji Santoso di SEA Games seolah menjadi penutup dari rentetan kado pahit yang diterima Indonesia. Sebelumnya, timnas senior harus kehilangan dua laga kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia hingga pembubaran timnas usia muda, U-16 dan U-19.

Berikut kerugian yang dialami sepak bola Indonesia pasca sanksi FIFA


Kualifikasi Piala Dunia 2018

Timnas senior Indonesia sedang berpose jelang pertandingan menghadapi Myanmar (Andrian Martinus Tunay/Liputan6.com)

Indonesia tergabung dalam grup F Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia, bersama  Irak, Vietnam, Thailand, dan Taiwan. Pertandingan pembuka skuat Garuda rencananya di gelar pada 11 Juni lalu, menghadapi tuan rumah Taiwan.

Sayang, pertandingan tersebut harus dibatalkan akibat sanksi FIFA yang jatuh 30 Mei lalu bersama empat laga lainnya di penyisihan grup itu.


Kursus Pelatih Lisensi C AFC

Dua mantan penggawa timnas Indonesia, Nova Arianto (ketiga dari kiri) dan Ponaryo Astaman (kanan) terlihat mengikuti kursus kepelatihan lisensi B AFC di Sawangan, Depok, Jawa Barat (5/12/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

PSSI dan AFC terpaksa menghentikan kursus gelombang terakhir untuk pelatih nasional yang ingin memperoleh lisensi C AFC, di National Training Youth Center, Sawangan, Depok.

Sertifikasi pelatih yang sudah dirampungkan adalah kursus pelatih futsal Level 1 AFC, pelatih sepak bola Level C AFC (gelombang pertama), dan pelatih sepak bola Level B AFC. Namun, kursus pelatih sepak bola Level C AFC gelombang kedua yang dimulai pada 1-13 Juni lalu terpaksa dibubarkan.

 


Piala AFC Putri U-14

Sudah lebih dari dua minggu, Indonesia dijatuhi sanksi FIFA.

Indonesia harus menarik wakilnya di Piala AFC Putri U-14 atau AFC U-14 Girls Regional Championship 2015 Vietnam, yang bakal dihelat di Vietnam.

Rencananya, anak-anak asuhan Rully Nere itu bakal bergabung dengan Myanmar, Thailand, Laos, dan Kamboja di Grup A.


Piala AFF U-16 dan U-19

Sudah lebih dari dua minggu, Indonesia dijatuhi sanksi FIFA.

Pelatih tim nasional U-16 dan U-19 Fachry Husaini mengonfirmasi bahwa tim yang diasuhnya untuk berlaga di Piala AFF 2015 resmi dibubarkan akibat sanksi FIFA.

Piala AFF U-19 sebenarnya dijadwalkan bakal digelar di Stadion Delta Sidoarjo mulai 22 Agustus hingga 4 September mendatang. Sedangkan untuk level U-16, lebih dulu dihelat beberapa hari setelah Idul Fitri yakni 27 Juli sampai 7 Agustus 2015.


Timnas U-23

Bek timnas Indonesia U-23, Agung Prasetyo berusaha menyundul bola ke gawang Vietnam di laga perebutan tempat ketiga Sepak Bola SEA Games 2015 di National Stadium Singapura, Senin (15/6/2015). Indonesia kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tim nasional U-23 menjadi harapan terakhir masyarakat Indonesia untuk menjaga markat dan martabat sepak bola nasional di mata Internasional, usai disanksi FIFA.

Skuat Garuda Muda U-23 besutan pelatih Aji Santoso tersebut memang pengecualian dari sanksi, karena masih diizinkan membela Indonesia di SEA Games 2015 di Singapura. Sayang, Vietnam mengubur mimpi Manahati Lestusen dkk untuk meraih medali perunggu usai membungkam mereka 5-0 dalam pertandingan yang digelar di National Stadium, Senin (15/6/2015) siang WIB.



Baca Juga:

Gelandang Anyar Juventus Sebut Real Madrid Seperti Neraka

Detik-detik Jatuhnya Marc Marquez di GP Katalunya

Dibantai Vietnam 0-5, Timnas U-23 Gagal Sabet Perunggu

 

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya