Liputan6.com, Jakarta Perusahaan konstruksi dari Khazanah Nasional Bhd Malaysia, UEM Group Bhd kini berencana memperpanjang bisnis konsesi jalan tol di Indonesia setelah memenangkan persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena berhasil merampungkan proyek jalan Tol Cikopo-Palimanan lebih cepat dari target waktu.
Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,8 kilometer (km) itu telah dibuka akhir pekan lalu dan mulai beroperasi pada Minggu (14/6/2015) tengah malam.
Advertisement
PT Lintas Marga Sedaya, di mana UEM Group memiliki 55 persen saham, merupakan pemegang konsesi tersebut selama 35 tahun.
Melansir laman The Star, Senin (15/6/2015), proyek senilai 3,53 miliar ringgit itu diberikan pada 2006. Tapi butuh waktu lebih dari enam tahun untuk menyelesaikan pembebasan lahan dan memenuhi berbagai persyaratan sebelum konstruksi jalan tol dimulai pada 2013.
Dalam pidatonya, Jokowi berjanji untuk mempercepat pembagian dan pelaksanaan proyek karena kini Indonesia tengah berusaha menarik investasi segar dari asing ke sektor infrastruktur di Tanah Air.
Jokowi juga memuji para pelaksana proyek yang mampu menyelesaikan pembuatan jalan tol hanya dalam waktu dua setengah tahun.
"UEM Group kini tengah mengamati berbagai peluang di Indonesia. Kami sudah melakukan sejumlah studi di sini dan sangat tertarik untuk berpartisipasi dalam beberapa proyek di Indonesia," kata Presiden Direktur UEM Group Datuk Roslan Ibrahim.
Roslan mengatakan, grupnya akan fokus pada strategi ekspansi pada enam area yaitu, pembuatan jalan, mesin, proyek konstruksi, perkotaan dan pengembangan properti serta kontrak manajemen fasilitas.
Jalan tol Cikopo-Palimanan merupakan konsesi jalan tol pertama UEM Group di Indonesia. Itu juga membuat perusahaan asal Malaysia tersebut menjadi pemegang konsesi jalan tol terbesar di Indonesia setelah PT Jasa Marga.
Sekadar informasi, proyek Cikopo-Palimanan ini merupakan pekerjaan konstruksi terbesar yang dilakukan perusahaan gabungan antara Indonesia dan Malaysia. Saat ini terdapat sedikitnya 35 jalan tol berbeda di Indonesia yang sebagian besar terkonsentrasi di pulau Jawa. Hanya seperlima dari seluruh proyek tersebut yang akan terbentang lebih panjang dari 30 km.(Sis/Nrm)