Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) masih membuka pendaftaran bagi siapapun yang ingin menjadi bagian dari lembaga negara itu. Namun minat warga pada pencalonan kali ini merosot ketimbang pendaftaran capim periode sebelumnya.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai turunnya minat warga merupakan hal yang wajar. Ada banyak faktor yang melatarinya. Terlebih, beberapa waktu lalu, ada kasus kriminalisasi terhadap KPK.
"Saya pikir banyak faktor, salah satunya kriminalisasi," kata Peneliti ICW, Emerson Juntho, di Kantor ICW, Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Senin (15/6/2015).
"Misalnya dia mau mendaftar tapi keluarganya tidak mau, karena kriminalisasi. Ini jadi faktor penghambat," lanjut dia.
Faktor lainnya, lanjutnya, fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Para pendaftar khawatir, jika lolos ke tahap itu, tidak punya 'pegangan.'
"Fit and proper test di DPR itu juga bikin orang enggan mendaftar karena merasa tak ada beking politik," kata Emerson.
Pada seleksi Pimpinan KPK periode 2011-2015, ada 215 warga negara yang bersaing memperebutkan empat kursi Pimpinan mendampingi Busyro Muqoddas yang telah terpilih secara otomatis saat itu.
Sebelumnya, pada 2010, terdapat 285 pendaftar untuk mengikuti seleksi sebagai calon pengganti Ketua KPK, Antasari Azhar yang dinonaktifkan. Jumlah itu merosot drastis dibanding seleksi Capim KPK periode 2007-2011 yang pendaftarnya mencapai 642 orang.
Meski data tersebut menunjukkan semakin menurunnya minat warga negara untuk menjadi Pimpinan KPK, Pansel KPK tidak gusar. Pansel mengaku lebih mengedepankan kualitas dibanding kuantitas pendaftar.
"Sebetulnya buat kami targetnya dari segi kualitas. Lebih penting kualitasnya," kata Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana.
Jumlah pendaftar untuk menjadi Pimpinan KPK pada periode ini turun. Baru ada 72 calon yang mendaftar ke Pansel Capim KPK. Jumlah tersebut belum termasuk calon yang mendaftar sepanjang akhir pekan kemarin. Sementara, pendaftaran dibuka sampai 24 Juni 2015.
"Hari ini sama dengan Jumat, 72 orang pendaftar. Ada yang daftar pada akhir pekan tapi belum dihitung karena sekretariat mengonsolidasikannya setiap sore hari," kata Betti.
Jika dilihat dari latar belakang profesi, Betti mengungkapkan sebagian besar pendaftar berasal dari pegawai negeri sipil (PNS), akademisi, advokat atau ahli hukum. Mayoritas dari mereka memiliki latar belakang pendidikan S2.
"Profesi itu yang paling banyak PNS, dosen, advokat atau ahli hukum. Itu tiga profesi paling banyak. Kalau dari segi pendidikan 49 persen S2," kata Betti. (Bob/Yus)
ICW: Jumlah Pendaftar Capim KPK Turun karena Takut Kriminalisasi
Baru ada 72 calon yang mendaftar ke Pansel Capim KPK.
diperbarui 15 Jun 2015, 19:08 WIBKPK
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Menghentikan Flek saat Hamil, Lakukan Penanganan Tepat Ini
Pulang Kampung ke Bandung, Ridwan Kamil Tepergok Jadi Pelayan Kedai Kopi
Agar Lisan Terjaga dan Mulutmu Tak lagi Berkata Kotor, Repot sih.. Tapi Efektif
Pangeran Senayan Verrell Bramasta Buktikan Kinerja Gemilang di 3 Bulan Pertama sebagai Anggota DPR RI
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 27 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Budgeting Tips: Panduan Lengkap Mengelola Keuangan dengan Bijak
Fungsi Jaringan Meristem: Pengertian, Jenis, dan Peran Pentingnya bagi Tumbuhan
Apa Arti Mimpi Rumah Kebakaran? Simak Penjelasan Lengkapnya
Prabowo Minta Haji 2025 Lebih Efisien dan Tertib dari Tahun Sebelumnya
Merger Honda dan Nissan Merespons Ancaman Kendaraan Listrik China ke Jepang
21 Tradisi Natal Unik, Perayaan Selama 5 Bulan hingga Api untuk Usir Makhluk Jahat
Fungsi Bilik Mata Depan: Struktur, Peran, dan Kesehatan