Liputan6.com, Denpasar - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut memberikan perhatian besar dan memantau kasus pembunuhan bocah Angeline. Namun, komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan, ada kendala yang membuat penyidik kesulitan mengungkap tabir kematian Angeline, yaitu pengakuan tersangka yang selalu berbeda.
Terkait itu, Edi menyarankan penyidik agar tak selalu mendalami setiap pengakuan tersangka yang senantiasa berbeda.
"Kurangi pengakuan dan cari bukti kuat untuk menjerat tersangka. Ini adalah tantangan untuk kepolisian," ucap Edi usai menyambangi Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Denpasar Senin (15/6/2015) malam.
Sementara komisioner Kompolnas lainnya, Hamidah Abdurrahman mengatakan, pengungkapan kasus pembunuhan Angeline oleh pihak kepolisian sudah sesuai prosedur. Tinggal perkembangan kasus Angeline yang harus mendapatkan perhatian lebih.
Ia mengaku pertemuan dengan penyidik tersebut untuk mengklarifikasi penanganan kasus Angeline. "Kompolnas menaruh perhatian lebih. Pertama, prosedur polisi yang mengungkap kasus Angeline. Kedua, terkait perkembangan kasus Angeline."
Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei lalu oleh orangtua angkatnya Margriet Megawe saat bermain di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Namun pada 10 Juni lalu, bocah berumur 10 tahun ditemukan tak bernyawa, terkubur di halaman belakang rumahnya.
Polisi menduga ada kekerasan yang dialami Angeline sebelum meninggal. Sebab, hasil autopsi jenazah bocah mungil itu ditemukan luka lebam di seluruh tubuhnya. Ada juga luka sundutan rokok dan jerat tali di lehernya.
Hingga kini polisi telah menetapkan tersangka kepada Margriet dan seorang pegawai rumah tangganya, Agustinus atau Agus. Di depan polisi, pria asal NTT itu menyebutkan akan diberi imbalan Rp 2 miliar dari sang majikan untuk menghabisi nyawa Angeline. (Ans/Ali)
Pantau Kasus Angeline, Kompolnas Sarankan Polisi Cari Bukti Kuat
Sebab, kendala yang membuat penyidik kesulitan mengungkap tabir kematian Angeline adalah pengakuan tersangka selalu berbeda.
diperbarui 15 Jun 2015, 23:03 WIBAngeline semasa hidup (Foto: Facebook/Find Angeline - Bali's Missing Child)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Pangan Kompak Naik Hari Ini, Cabai Hampir Sentuh Rp 50 Ribu per Kg
OpenAI Rilis Antarmuka ChatGPT Baru Bernama Canvas, Apa Keunggulannya?
5 Tips Membersihkan Noda Darah Haid di Pakaian Dalam
Toyota Boyong Tiga Line-up Mobil di Pameran IMX 2024, Apa Saja?
Ditanya soal Olly dan Azwar Anas Jadi Menteri PDIP di Kabinet Prabowo, Puan: InsyaAllah, Ditunggu Saja
Kolaborasi Bibit dan Stockbit dalam Seni dan Investasi di Art Jakarta 2024
P- APBD 2024 Gagal Disahkan, Satpol PP dan Damkar Situbondo Terancam Tak Terima Honor
Beda Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional, Serupa Tapi Tak Sama
Penuturan Marshanda soal Cara Bangkit dari Depresi dalam Keluarga Toxic
5 Ciri Utama ENFP yang Menjadikannya Tipe Kepribadian Istimewa
HUT TNI di Monas, Stasiun Manggarai Membludak
Pembatasan BBM Subsidi Bisa Tekan Daya Beli, Terutama Kelas Menengah