Liputan6.com, Jakarta - Violetta, seorang courtesan, harus berjuang dengan sekuat tenaga demi mempertahankan cintanya pada Alfredo, seorang bangsawan muda. Berbagai rintangan muncul, mulai dari pihak keluarga sang pria hingga penyakit kronis yang merenggut nyawa Violetta.
Itulah sepenggal cerita dari opera berkelas dunia, `La Traviata`, yang dipentaskan pada Minggu, (14/06/2015), di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta. Seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Tim Liputan6.com, pementasan opera spektakuler ini digelar dalam rangka perayaan 65 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia, yang bekerjasama dengan Ciputra Artpreneur.
Advertisement
Tujuh orang penari Artemis Danza, pemain dalam opera, telah berhasil menghadirkan opera jenis operatic dance, yaitu perpaduan antara musik opera dengan tarian balet dan tarian kontemporer.
Salah satu wujud nyata gaya hidup masyarakat Italia adalah opera. Itulah alasan opera terpilih sebagai penyemarak perayaan hubungan bilateral Indonesia dan Italia.
Sementara itu, opera `La Traviata` sendiri dipilih sebagai proyek pengenalan seni dan budaya Italia karena tingkat popularitas yang tinggi di masyarakat Italia secara khusus, juga para pecinta opera di seluruh dunia. Unsur tradisional di dalam opera `La Traviata` sangat kental. Bahkan, pencetusnya sendiri dianggap sebagai bapak seni di Italia.
(auf/ibo)