Liputan6.com, Denpasar - Turut berduka cita. Itulah salah satu tanggapan pengguna internet atau netizen di media sosial, terkait kejadian tidak senonoh di sebuah SD di Jembrana, Bali. Sang netizen mengecam keras dan menyesalkan peristiwa itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (16/6/2015), pada 13 Juni lalu, SDN 5 Tukadaya, Jembrana menggelar resepsi kenaikan kelas sekaligus perpisahan. Ironisnya di depan murid-murid digelar tarian joged Bungbung yang erotis.
Bahkan sejumlah murid ikut berjoget mengikuti gerakan penari yang berbau pornoaksi. Foto-foto acara itu lalu beredar di dunia maya.
Menyusul gencarnya kecaman masyarakat, termasuk orangtua murid kepala SD itu mengakui kesalahannya.
Advertisement
"Saya tidak tahu kalau itu mau diadakan tariannya, itu karena keteledoran saya. Saya kan tidak tahu kalau itu ada tariannya," jelas Theresia Suryatini, Kepala SDN 5 Tukadaya Jembrana.
Sedangkan Dinas Pendidikan akan memanggil pihak-pihak yang dianggap bertanggungjawab atas pementasan acara itu.
Tidak hanya dipanggil Dinas Pendidikan, kepala sekolah, ketua komite sekolah dan pihak lain yang terkait juga akan dipanggil DPRD Jembrana. (Dan/Mvi)
