Mendag Tutup Keran Impor Cabai dan Bawang Merah

Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk memperbaiki kinerja neraca perdagangan Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Jun 2015, 15:54 WIB
Pedagang merapihkan cabai di Pasar Induk Senen, Jakarta, Kamis (11/6/2015). Mendag, Rachmat Gobel memastikan akan membuka keran impor untuk cabe merah dan bawang merah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jelang ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menutup keran impor untuk komoditas cabai dan bawang karena akan terjadi panen di beberapa sentra pertanian. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk memperbaiki kinerja neraca perdagangan Indonesia.

"Kalau stok di dalam negeri cukup, perlu enggak impor? Kenapa saya harus membebani neraca perdagangan dengan impor," tegas Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel di kantornya, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Impor, kata dia, merupakan langkah terakhir bagi pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan pokok di dalam negeri. Namun untuk kasus cabai dan bawang, menurutnya, akan ada panen di beberapa sentra pertanian, seperti daerah Brebes dan lainnya.

"Karena panen ini, maka kita lihat suplai nasional bisa dicukupi. Jadi enggak perlu impor. Impor dilakukan jika suplai enggak cukup dan harga tidak melebihi referensi," papar dia.

Mendag mengaku telah mempelajari kenaikan harga saat-saat menjelang puasa dan lebaran. Dia menegaskan, permasalahan ada di logistik, atau distribusi. Untuk itu, sambungnya, pemerintah membenahi arus distribusi barang di pelabuhan dan sebagainya.

"Kemendag berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan supaya truk yang membawa kebutuhan pokok masih diizinkan melintas. Juga kepada kereta api untuk memberi fasilitas mengangkut bahan pokok serta gerai maritim yang menggandeng Pelni supaya bahan pokok cepat sampai ke Papua," tandas Rachmat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya