KPAD Papua Bagikan Kondom Gratis ke 180 Tempat Transaksi Seks

Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Papua menyediakan kondom gratis di 180 tempat transaksi seks yang ada di 7 distrik di Jayapura.

oleh Katharina Janur diperbarui 16 Jun 2015, 15:14 WIB
AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat global yang tercatat dalam sejarah

Liputan6.com, Jakarta Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Papua menyediakan kondom gratis di 180 tempat transaksi seks yang ada di 7 distrik yang tersebar di kota dan kabupaten Jayapura. Sejumlah 180-an hotspot tempat transaksi seks itu di antaranya terletak di hotel, losmen, tempat penginapan lain, kost-kostan, tempat pangkalan ojek, pinggir jalan dan persimpangan jalan serta tempat lokalisasi. 

Sekretaris KPAD Papua, Constant Karma mengatakan pihaknya terus berupaya mendekatkan pembagian kondom gratis ini di lokasi transaksi, tidak lebih dari 100 meter.  Dari 180-an hotspot itu, 25 di antaranya berada di Lokalisasi Tanjung Elmo, Sentani, Kabupaten Jayapura. 

"Hotspot kondom ini berfungsi untuk mendekatkan kondom kepada mereka uang beresiko tinggi, yang suka berganti pasangan. Kita dekatkan kondom kepada mereka yang beresiko dan pilihan kembali kepada mereka, pakai atau tidak, pilihan ada di tangan mereka. Tugas kami adalah mendekatkan kondom kepada mereka yang berisiko," jelasnya kepada wartawan di Jayapura, Selasa (16/6/2015).

Sementara program 25 hotspot kondom di Lokalisasi Tanjung Elmo, sudah terkoordinir dengan baik. Dari 25 wisma yang ada di sana, setiap wisma memiliki ATM Kondom. Bahkan di lokalisasi itu ada agen yang menjual kondom, jika persediaan kondom habis. 

"Sampai saat ini tidak ada masalah dengan pendekatan kondom kepada mereka yang berisiko," jelasnya.

Saat ini ada lebih dari 19 ribu penderitra HIV/AIDS di Papua. KPAD setempat terus berupaya memperbaiki data untuk jumlah penderita HIV/AIDS, sebab data yang terkumpul saat ini sudah terjadi dari tahun 1992.

"Paling tidak ada per triwulan dan angka terbaru lainnya. Saat ini jumlah tersebut kan ada juga penderita yang telah meninggal dunia dan belum diperbaiki," ucapnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya