Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencatat ada ketidakefisienan mencapai Rp 780 triliun dalam pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok.
Ini menjadi catatan merah Jokowi terhadap seluruh regulator yang terlibat untuk mengurus pelabuhan. Karena itu Jokowi meminta harus ada perbaikan secepat mungkin dalam meningkatkan pelayanan [pelabuhan Tanjung Priok](2243341/ "").
Advertisement
"Saya sudah hitung ketidakefisienan itu angkanya tidak kecil, Rp 780 triliun, karena problem-problem yang ada," kata Jokowi di kantor pusat IPC, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Jokowi mengatakan, permasalahan-permasalahan yang menjadi catatan penting soal waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) yang ada di pelabuhan perdagangan terbesar di Indonesia tersebut.
Dia mengungkapkan, masih ada beberapa pengusaha yang masih mengeluhkan kepadanya terkait dwelling time mencapai 25 hari. "Itu yang harus diselesaikan, entah urusan dengan karantina atau perdagangan, saya tidak mau tahu. Saya ingin mendekati negara tetangga," tegas Jokowi.
Seperti diketahui, saat ini pelabuhan Tanjung Priok mengklaim memiliki waktu dwelling time 5,5 hari. Hal ini lebih baik dari tahun lalu yang masih sekitar 8 hari. Jokowi sendiri menargetkan dwelling time sekitar 4,7 hari. (Yas/Ahm)