Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Elsam dan YCJR, tiba-tiba saja mengungkap bahwa mereka didatangi pria berinisial BS yang mengaku sebagai pengatur pertandingan sepakbola di Indonesia. LBH Elsam dan YCJR dengan mudah percaya pada kisah BS, yang mengklaim kenal bandar judi di luar negeri.
Perwakilan LBH Elsam dan YCJR, M. Isnur, mengatakan bahwa BS, yang kini menjadi klien mereka adalah mantan pemain dan pelatih di Indonesia. Menurut Isnur, BS mengakui perbuatannya kepada dia, termasuk mengatur pertandingan di Divisi Utama.
"Dia (BS) pernah menjadi pemain dan pelatih di Indonesia. BS juga orang Indonesia. Tapi, saya tidak akan mengungkapkan klub yang pernah dibelanya, itu bisa mengancam nyawa klien kami," kata Isnur kepada wartawan di Jakarta.
Advertisement
"Sekarang saja, dia sudah mendapat banyak teror. Rumahnya didatangi oknum tak dikenal, BS juga mendapat telepon dan pesan singkat dengan nada ancaman," tambah dia.
Bersambung ke halaman selanjutnya>>>
Selanjutnya
Lebih lanjut, Isnur memaparkan sudah banyak kejahatan yang diatur oleh BS. Biasanya sasaran empuk BS adalah tim Divisi Utama Liga Indonesia. Namun, Isnur tak berani membeberkannya, sehingga pernyataan tentang pengaturan skor menjadi mentah.
"Selain Divisi Utama, dia juga mengatur skor di Liga Super Indonesia. Kalau klubnya belum berani saya paparkan, nanti banyak suporter yang marah," dia menegaskan.
Pengakuan BS tentang match fixing di sepak bola Indonesia sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri pada Selasa (16/6/2015) siang ini. Isnur sendiri mengaku memegang bukti-bukti dari BS terkait praktek kotornya.
Adalah BS juga yang menelepon orang yang diklaim sebagai bandar judi di Singapura untuk menanyakan laga Timnas U-23 melawan Vietnam U-23 dalam perebutan perunggu SEA Games 2015 untuk kemudian direkam. Lucunya, rekaman tersebut kebanyakan hanya suara yang tak jelas dan orang yang diklaim sebagai bandar itu tak diketahui identitasnya. (Cak/Wnd)
Baca Juga:
"Tuduhan Match Fixing di Timnas U-23 Itu Sangat Keji"
Advertisement