Konflik Internal Parpol Diharapkan Bisa Diredam Saat Puasa

Anggota DPR diminta tidak memperlihatkan adanya konflik agar suasana Ramadan menjadi sejuk.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 18 Jun 2015, 06:51 WIB
Ilustrasi Partai Golkar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Ramadan, bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan ini, seluruh umat muslim diwajibkan berpuasa dan menahan hawa nafsu. Termasuk, menghindari konflik partai.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso berharap, semua anggota DPR maupun pimpinan tidak lagi memperlihatkan adanya konflik dan bisa lebih saling menghargai agar suasana menjadi sejuk.

Dia juga berharap, partai politik yang masih berkonflik seperti Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadikan momen Ramadan ini untuk bisa introspeksi diri dan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memperkeruh suasana.

"Untuk partai-partai yang berkonflik, saya harap di bulan Ramadan untuk menurunkan ego masing-masing, demi melihat kepentingan masyarakat banyak. Bagi pimpinan partai menjadikan bulan ini bisa lebih menjaga tidak saling menyerang," papar Bowo kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis‎ (18/6/2015).

Anggota Komisi VIII DPR ini mengatakan, jika parpol yang masih berkonflik tidak menahan egonya masing-masing dan tidak menjadikan Ramadan sebagai introspeksi diri, itu bukan menunjukkan cita-cita dibentuknya partai politik.

"Karena partai didirikan untuk kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat banyak. Kalau sekarang terus berkonflik, kapan partai di parlemen ini berbuat untuk masyarakat dan untuk bangsa," tandas Bowo Sidik. (Mvi/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya