Adab Meminta Maaf Saat Ramadan

Meminta maaf merupakan tindakan luar biasa. Jangankan di bulan Ramadan, setiap malam pun kita harus bermuhasabah.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jun 2015, 17:00 WIB
Meminta maaf merupakan tindakan luar biasa. Jangankan di bulan Ramadan, setiap malam pun kita harus bermuhasabah.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang puasa Ramadan, masyarakat Muslim di Indonesia umumnya ramai bermaaf-maafan. Keberadaan teknologi yang semakin canggih membuat tradisi bermaafan pun semakin mudah.

Tidak perlu ada pertemuan atau tatap muka. Meminta maaf kepada keluarga atau orang lain cukup dilakukan dengan membuat pesan di handphone (HP). Satu pesan bisa langsung dikirim ke banyak orang atau yang disebut broadcast message.

Mungkin tidak banyak yang menyadari, mengirimkan broadcast permintaan maaf bisa saja mengganggu orang lain, karena banyaknya broadcast yang diterima.

Karena itu, untuk bermaaf-maafan sebaiknya menggunakan adab yang baik dan tetap dengan mencontoh ajaran Rasulullah. Apalagi jika memang benar ada kesalahan, sebaiknya meminta maaf dengan langsung bertatap muka. Bukan berarti broadcast tidak baik, namun lebih baik lagi dengan menggunakan cara yang diajarkan Rasulullah.

Meminta maaf merupakan tindakan luar biasa. Jangankan di bulan Ramadan, bahkan di setiap malam kata ulama, kita harus bermuhasabah, sebelum tidur kita harus merenungkan kesalahan diri dan keesokannya menghapus kesalahan itu.

Untuk mengetahui bagaimana adab bermaaf-maafan yang baik, simak perbincangan Liputan6.om dengan Medina, pada Kamis (18/6/2015):

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya