Akses Masjid di Kemang Ditutup, Ahok Minta Walikota Turun Tangan

Warga yang akan datang ke masjid terpaksa harus memanjat tembok beton setinggi 2 meter.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jun 2015, 13:43 WIB
Puluhan warga berebut bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai meresmikan pengoperasian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah masjid di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, tengah menjadi sorotan lantaran akses warga menuju ke masjid itu diduga ditutup PT FIM Jaya Ekatama. Akibatnya, warga di kawasan tersebut kesulitan beribadah.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya telah meminta Walikota Jakarta Selatan mengurus permasalahan tersebut.

"Kita sudah minta Walikota untuk urus hal tersebut," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Menurut Ahok, kasus seperti ini biasa terjadi, di mana si pemilik tanah menjual akses jalan ke pengembang. Akibatnya akses jalan tertutup.

"Perjanjiannya itu sebetulnya kalau dia (pengembang) tidak bisa pindahkan ini (jalan), dia harus buka jalan. Kadang-kadang gitu, yang punya jalan dia jual ke pengembang," tutur Ahok.

Harusnya, kata Ahok, saat pengembang mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) menulis juga detail lebar jalan. Sehingga saat pengembangan, tidak sampai terjadi penutupan jalan.

"Ya itu enggak benar. Kita harus tekan minta dia buka," tegas dia.

Sengketa lahan antara Yayasan Masjid Al Futuwwah dengan perusahaan PT FIM Jaya Ekatama ini, sudah berlangsung selama 3 tahun.

Warga sekitar kesulitan menuju ke masjid, karena terdapat tembok beton di sekeliling masjid. Warga yang akan datang ke masjid terpaksa harus memanjat tembok beton setinggi 2 meter. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya