Liputan6.com, Jakarta Massa otot harus tetap terjaga selama Ramadan. Jika biasanya makan 5 hingga 6 kali sehari, di bulan puasa kita dapat menggantinya dengan pola makan 4 kali sehari. Jangan lupa, imbangi juga dengan olahraga.
Pakar Diet dan Fitnes sekaligus Founder & CEO of Dunia Fitness, Denny Santoso menganjurkan untuk tidak langsung menyantap makanan yang besar saat berbuka, apalagi sampai berlebihan. Sebab, lonjakan gula secara mendadak dapat mencetuskan produksi insulin yang diikuti kondisi hipoglikemia.
Advertisement
"Konsumsi kurmalah terlebih dahulu. Kurma adalah pilihan tepat untuk berbuka dengan kadar glukosa yang tinggi disertai serat yang cukup," kata Denny di Jakarta, Kamis (18/6/2015)
Setelah menyantap kurma, istirahat sejenak agar kadar gula darah meningkat. "Sehingga setelah sholat maghrib, kadar gula sudah mulai naik dan rasa lapar dapat ditekan guna menghindari makan besar secara berlebihan," kata Denny yang menjelaskan porsi makan berlebihan mengakibatkan rasa tidak nyaman di lambung.
Autran pola makan
Lebih lanjut, ikuti contoh pengaturan pola makan, suplementasi yang dirancang khusus saat seseorang sedang berpuasa berikut;
Menu Buka Puasa
50-80 gram beras merah
100 gram dada ayam / ikan / sapi
100 gram sayuran
Sebelum Latihan (malam hari setelah buka puasa)
1 buah pisang (latihan maksimal 1 jam)
Setelah Latihan
Susu tinggi protein
2 sendok makan nasi putih/5 butir anggur/1 buah pisang
Snack Malam
2 potong roti gandum + selai kacang
1-2 buah apel / pir / jeruk
Sebelum Tidur
Susu tinggi protein
Menu Sahur
50-80 gram beras merah
100 gram dada ayam / ikan / sapi
100 gram sayuran
Susu tinggi protein
Advertisement