Jokowi Terima Laporan Kinerja Seluruh Menterinya

Jokowi menyatakan, laporan yang diberikan dari menteri kabinetnya itu bukan berarti menjadi satu-satunya bahan evaluasi penilaian.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Jun 2015, 22:11 WIB
(Foto:Faisal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan telah menerima laporan pencapaian ‎program sejak November 2014 hingga April 2015 dari seluruh menteri Kabinet Kerja. Laporan tersebut diperlukan sebagai bahan evaluasi kerja pemerintahannya 6 bulan ini.

"Sudah saya terima tadi, baru tadi siang. Belum saya baca sih, tapi sudah kumpul semua," ujar Jokowi usai mengikuti acara buka puasa bersama dengan ratusan anak yatim piatu di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015) malam.

Jokowi menyatakan, laporan yang diberikan dari menteri kabinetnya itu bukan berarti menjadi satu-satunya bahan evaluasi penilaian seluruh menterinya. Evaluasi terus berjalan setiap saat tanpa harus menunggu laporan langsung dari tiap menteri.

"Saya itu selalu mengevaluasi baik lewat laporan, juga saya cek di lapangan, progres yang saya perintahkan seperti apa," kata dia.

Jokowi menegaskan, dirinya selalu mengamati perkembangan program atau proyek besar pemerintah, tanpa harus menunggu laporan dari menteri terkait. Seperti pembangunan infrastruktur jalan dan waduk yang dibangun di beberapa provinsi.

"Contoh seperti yang di Lampung, setelah groundbreaking pun tetap saya cek setelah 2,5 bulan. Saya cek lapangan juga, laporan juga, perkembangan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan juga," tegas Jokowi.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, penyampaian laporan dan rencana kerja kepada Presiden Jokowi merupakan hal yang biasa.

"Masing-masing menteri mengikuti apa yang ada di kementerian masing-masing. Kemarin dalam Sidang Kabinet, (presiden meminta) tolong dong saya diberikan gambaran utuh tentang mana yang belum dan sudah. Sangat normal, itu tugas monitoring," kata dia.

Mensesneg menambahkan, semua pimpinan pasti memerlukan laporan dari bawahannya. Begitu juga seorang Presiden. Maka itu, ini hal biasa. "Tidak perlulah was-was ya," tandas Pratikno. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya