Tantangan Berpuasa Saat 'Malam Putih' di Bumi Paling Utara

Saat Ramadan di mulai, matahari di wilayah itu seakan tidak pernah benar-benar terbenam.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jun 2015, 20:30 WIB
Awan bentuk wajah Yesus (Via: huffingtonpost.com)

Liputan6.com, St Petersburg - Masyarakat Muslim yang tinggal di bumi paling utara yakni Kota St Petersburg dan beberapa tempat lain di Rusia menghadapi tantangan luar biasa dalam menjalani ibadah puasa Ramadan 1436 Hijriah atau 2015 Masehi.

Saat Ramadan di mulai, matahari di wilayah itu seakan tidak pernah benar-benar terbenam. Kejadian yang disebut 'malam putih' berlangsung sejak akhir Mei hingga awal Juli, di mana malam hanya berlangsung selama beberapa jam.

Meski dapat diamati di sepanjang bagian utara, Malam Putih sangat dikaitkan dengan St Petersburg, kota paling utara berpopulasi lebih dari sejuta jiwa.

Bagi penduduk Muslim setempat, ini merupakan hal yang sulit. Al-Quran membuat pengecualian berpuasa bagi orang-orang sakit, musafir, dan perempuan hamil atau sedang haid. Namun, tidak ada penjelasan tentang berpuasa di bagian bumi paling utara.

Menurut otoritas Muslim St Petersburg, waktu siang yang lebih lama di kota tersebut tahun ini merupakan tantangan ekstra untuk umat Muslim.

"Di St Petersburg, kaum Muslim menganggapnya sebagai ujian," kata pegawai di Regional Muslim Spiritual Centre St Petersburg dan Northwest yang namanya tidak mau disebutkan.

Para Muslim yang berpuasa harus menunggu 21-22 jam untuk berbuka, mereka hanya punya waktu makan selama tiga jam.

Saat ditanya soal kesulitan mengikuti jadwal yang ketat, dia mengatakan, itu bukanlah beban untuk orang-orang beriman. "Islam adalah jalan hidup," ujar dia, seperti dikutip dari antara, Jumat (19/6/2015).

"Bagi kami, berpuasa sama seperti bangun pagi dan menggosok gigi."

Yelizaveta Izmailova, administrator di sekolah setempat yang berasal dari daerah berpenduduk Muslim Ingushetia mengatakan, orangtua, saudara saudari dan suaminya sama-sama berpuasa mengikuti jadwal yang dibagikan di masjid agung setiap pekan.

"Bulan ini, waktu berbuka puasa sangat larut. Kami tidak makan atau minum sejak subuh, sekitar pukul dua pagi, sampai matahari terbenam pukul 10 malam," kata Izmailova.

Dia menjelaskan, senja biasanya tiba pukul 10.30 malam pada Juni. "Tentu saja, ini beban berat untuk tubuh manusia, tapi setiap Muslim menjalankannya secara sadar," jelas dia.

Meski tidak ada angka pasti berapa banyak Muslim di St Petersburg, tahun lalu ada 42.000 umat yang memenuhi dua masjid utama di kota itu saat Idul Fitri. Tidak semua orang dapat masuk ke dalam masjid sehingga sebagian harus salat di jalan. (Ant/Sun/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya