Liputan6.com, Jakarta Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Taiyong menegaskan, objek wisata di negeri ginseng aman dari virus MERS.
Menurutnya, sampai saat ini tidak ada kasus terjangkitnya virus pada wisatawan domestik ataupun luar negeri. Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan untuk tidak membatasi wisata atau perdagangan di Korea Selatan.
Advertisement
"Situasi di Korea bekarang bukan dalam tahap darurat. WHO menilai penularan virus MERS di Korea hanya dalam lingkungan rumah sakit sehingga tidak menulari masyarakat. Lagipula tidak ada kasus MERS yang mengenai wisatawan," kata Taiyong saat temu media di Korea Trade Center, Jumat (19/6/2015).
Taiyong menerangkan, virus MERS di Korea Selatan tidak menjadi lebih ganas karena tidak bermutasi. Jumlah penderita penyakit ini juga cenderung menurun. Per 18 Juni 2015, hanya ada satu penambahan kasus dari total 166 orang.
Sependapat dengan sang dubes, Direktur Korea Tourism Organization, Hyonjae Oh mengatakan, tidak ada pembatasan perjalanan wisata atau Travel Warning ke Korea Selatan. Alasannya, karena pusat penyebaran penyakit hanya di rumah sakit dan beberapa rumah warga yang dikarantina.
"KTO melakukan antisipasi MERS dengan mendistribusikan safety supplies seperti handsanitizer dan masker untuk wisatawan asing secara gratis. Selain itu KTO juga melengkapi bus pariwisata yang digunakan grup tur dengan safety supplies termasuk termometer agar dapat digunakan," jelasnya.
Jika kondisi darurat, kata dia, semisal ada kecurigaan terinfeksi MERS selama berkunjung ke Korea, maka wisatawan atau agensi travel dapat menghubungi hotline KTO di nomor 1330 yang aktif 24 jam dalam 4 bahasa.