"Aneh, Capres FIFA Tanpa Wakil dari Benua Hitam"

Bursa kandidat Presiden FIFA mulai ramai.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 19 Jun 2015, 19:30 WIB
Blazer mengatakan pernah menerima suap untuk Piala Dunia 1998 dan 2010.

Liputan6.com, Bursa kandidat Presiden FIFA mulai ramai. Ketua Umum Federasi sepakbola Liberia, Musa Bility berniat maju dalam Kongres pemilihan Presiden FIFA pada Juli bulan depan.

Dalam kampanyenya, Musa menyatakan siap mewakili Afrika yang selama ini dianggap suara minoritas. Padahal, benua Afrika memiliki segudang anggota asosiasi FIFA. Sebagaimana dilansir dari ESPN, Bility menyatakan, sangat aneh kalau Afrika tidak mengajukan calon Presiden FIFA

"Ini menunjukkan, Afrika tidak istimewa. Afrika hanya sekadar memilih tanpa memiliki pemimpin. Padahal, Afrtika benua besar. Saya kira itu salah. Seorang pemimpin harus memimpin," ujar Bility.

Sepanjang sejarah FIFA, memang belum ada Presiden dari Benua Afrika ataupun Asia. Hanya Joao Havelange dari Brasil. Selebihnya, berasal dari Eropa

Menurut Bility, Afrika pantas memimpin FIFA. "Kami memiliki anggota terbesar di FIFA," kata dia seraya mengungkapkan, Afrika memiliki kapasitas untuk meroformasi organisasi dengan tujuan menyatukan organisasi. "Terlalu banyak penyimpangan saat ini."

Mantan pemain legendaris Brasil, Zico diprediksi menjadi kandidat terkuat orang nomor satu di FIFA pasca Blatter meletakkan jabatan. Namun, Zico bakal bersaing sengit dengan kandidat lainnya, Michel Platini yang kini memimpin konfederasi sepakbola Eropa (UEFA).

Bukan hanya dua orang itu, jalan Bility menuju Kursi FIFA 1 dipastikan berliku setelah Presiden Incumbent, Sepp Blatter yang telah mundur dari jabatannya berniat membatalkan keputusannya.

(Rjp/Ary)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya