Dampingi Jokowi ke Batam, Mensos Sosialisasikan Trisakti

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, implementasi strategi pembangunan berpijak kepada trisakti.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 21 Jun 2015, 16:42 WIB
Mensos, Khofifah Indar Parawansa memberikan piagam di pembukaan peringatan HLUN di TMPNU Kalibata, Jakarta, Kamis (4/6/2015). Peringatan HLUN meningkatkan pemahaman dan Kemandirian sebagai cerminan kesejahteraan lansia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Batam - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, implementasi strategi pembangunan berpijak kepada Trisakti, yang dijabarkan dalam 9 agenda strategis Nawacita, sebagai landasan pembangunan nasional.

"Norma pembangunan nasional cara Trisakti, merupakan upaya untuk membangun manusia dan masyarakat, mengatasi ketimpangan sosial, meningkatkan produktivitas rakyat lapisan menengah ke bawah," kata Khofifah saat mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Minggu (21/6/2015) siang.

Dalam implementasi Trisakti, kata Khofifah, khususnya membangun masyarakat dan mengatasi ketimpangan sosial, kebijakan diarahkan ke beberapa hal. Di antaranya mempercepat pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar rakyat, penanggulangan kemiskinan, mengatasi kesenjangan antarkelompok dan wilayah, serta meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Pembangunan Trisakti memperhatikan faktor lingkungan yang didukung dengan keseimbangan ekosistem," kata dia.

Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan, Khofifah memaparkan, pemerintah menetapkan program perlindungan sosial, yang meliputi, pertama Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dengan sasaran rumah tangga dan diberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Kedua, Program Indonesia Pintar (PIP) untuk menjamin dan memastikan seluruh anak usia sekolah 6 sampai 21 tahun dari keluarga kurang mampu, terdaftar sebagai penerima bantuan tunai pendidikan sampai lulus SMA/SMK/MA dan diberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Ketiga, Program Indonesia Sehat (PIS) untuk menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu mendapat manfaat pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Pemerintah membantu membayarkan iuran bagi warga tidak mampu, atau disebut Penerima Bantuan luran (PBI). Dan untuk identitas penerima diberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS)," jelas Khofifah.

Khofifah menjelaskan, sasaran penerima KKS di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, yaitu KKS 379 Kepala Keluarga (KK), KIP 496 anak sekolah, KIS 1491 orang, dan Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) 21 orang.

Sementara penerima bantuan, yakni sebagaian besar warga yang bekerja sebagai nelayan dan masyarakat kurang mampu. Untuk lokasi peluncuran KKS, KIP dan KIS selanjulnya, akan dilakukan di Provinsi Jambi, dilanjutkan ke Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Karawang.

Acara peluncuran KIS di Kota Batam ini, selain dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hadir juga beberapa menteri Kabinet Kerja. Di antaranya Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menperin Saleh Husin, Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. (Rmn/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya