Liputan6.com, Ibadah puasa di bulan Ramadan wajib hukumanya bagi setiap kaum muslimin di Dunia tidak terkecuali bagi pesepakbola. Tanda tanya besar kerap muncul soal performa pemain di ketika menjalani ibadah dan profesi ini secara berbarengan.
Mampukah mereka menjalani rutinitas di lapangan seperti latihan dan bertanding tanpa makan dan minum di siang hari?
Advertisement
Pelatih kondang Jose Mourinho sempat memprotes Sulley Muntari yang memilih puasa ketika bertanding. “Ramadan datang bukan di waktu tepat,” kata Mourinho ketika menangani Inter Milan.
Soal puasa, sejumlah pemain papan atas punya pandangan berbeda-beda. Mesut Ozil contohnya, dia memilih meninggalkan puasa untuk membantu kinerjanya tetap optimal di lapangan. Ya, pada Piala Dunia 2014 lalu Ozil terang-terangan mengaku kalau dia meninggalkan puasa.
Lain lagi dengan pemain asal Mali, Frederic Kanoute yang menyatakan menjalankan ibadah puasa penuh di bulan Ramadan. Baginya, puasa sambil bertanding merupakan ujian keimanan.
Kendati puasa menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggiat sepakbola, tapi sejatinya penelitian secara ilmiah tidak menunjukkan adanya pengaruh besar antara puasa dan penampilan di atas lapangan.
Studi puasa dan sepakbola mulai digalangkan pada 2011. Dr Yacine Zerguini,salah seorang konsultan sekaligus ahli bedah ortopedi menyatakan, tidak mudah menjawab hubungan puasa dan sepakbola. “Hasil penelitian ini sangat unik,” kata Zerguini.
Kesimpulannya, kata Zerguini, setiap kasus harus diperlakukan secara individual. Dia mengingatkan, sangat mungkin efek Ramadan terkait dengan kualitas spiritual dan kemampuan atlet. “Iman dan kepercayaan adalah faktor terbesar,” ucapnya.
Maksudnya, dia melanjutkan, bila pemain percaya puasa tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kinerja di lapangan, tentu tidak akan masalah. Sebaliknya, kalau ragu, si pemain lebih baik makan.
Karena masalah puasa menyangkut keimanan seorang, tidak aneh bila pelatih Timnas Aljazair di Piala Dunia 2014, Vahid Halilhodzic sempat membentak media yang meributkan pro dan kontra pemain Aljazair yang memilih berpuasa jelang laga kontra Jerman di perdelapan final Piala Dunia tahun lalu.
(Rjp/Ary)