Cara Benar Atasi Radiator

Jangan asal mengoprek radiator, apalagi saat overheat. Bisa-bisa tangan Anda kena air mendidih.

oleh Rio Apinino diperbarui 23 Jun 2015, 08:02 WIB
Radiator coolant pada mobil bekas, bolehkah?

Liputan6.com, Jakarta - Overheat adalah kondisi dimana suhu mesin mobil meningkat tinggi dan membuat kinerja mesin tidak optimal. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berdampak buruk terhadap mobil secara keseluruhan.

Saat kondisi demikian, air radiator yang berperan menjaga temperatur mesin tetap ideal biasanya hampir habis dengan kondisi mendidih dan mengeluarkan uap panas. 

Karena salah satu solusi overheat adalah mengisi cadangan air pada radiator, maka biasanya saat overheat pemilik mobil akan buru-buru mengoprek bagian tersebut. Jika tidak hati-hati, tangan bisa terkena udara panas. 

Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menangani radiator. Pertama, jangan memegang radiator tanpa menggunakan alat bantu seperti kain dan sarung tangan. Selain itu, hindari juga membuka tutup radiator saat masih panas. 

Jika Anda membuka tutup radiator selagi panas, maka ada kemungkinan air radiator yang masih mendidih menyembur dan akhirnya melukai orang yang memperbaikinya. 

Kemudian, jangan juga menyiram air pada radiator jika temperaturnya masih tinggi. Sebabnya, hal tersebut bisa menimbulkan perubahan pada bahan dasar material mesin. 

Selanjutnya, jangan pula memaksakan diri untuk menghidupkan mesin saat mesin masih panas, sebab hal ini bisa memicu kerusakan pada mesin seperti silinder head bengkok atau bahkan blok mesin pecah. 

Adapun cara yang paling tepat untuk menangani kurangnya air pada radiator adalah menunggunya hingga dingin, misalnya dengan cara membuka kap mesin. Saat dingin itulah pengecekan pada radiator dapat dilakukan.

(rio/gst/sts)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya