Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah telah memprogramkan pembangunan rumah murah mencapai 1 juta unit pada tahun 2015. Rumah murah tersebut mulai dari bentuk rumah tapak, hingga rumah vertikal atau rumah susun.
Untuk wilayah DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi lebih banyak akan mengembangkan rumah susun untuk menyalurkan anggaran program pembangunan rumah murah tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku akan membangun rumah murah tersebut tidak untuk dijual atau dikontrakkan, melainkan dibagikan gratis ke para warganya. Hanya saja para penghuni akan dikenakan uang service atau Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL).
"Ini bukan uang sewa, mana ada sewa cuma Rp 5.000, itu uang service namanya," kata Ahok di Kantor Wilayah Provinsi Bank Indonesia DKI Jakarta, Senin (22/6/2015).
Dijelaskan Ahok ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi para warga Jakarta. Selain itu model penyaluran rumah murah ini juga akan berbeda jika dibandingkan dengan pembangunan rumah murah di berbagai wilayah Indonesia.
Tidak hanya bagi para warga berpenghasilan rendah Jakarta, Ahok mengungkapkan juga akan membangun hunian bagi para pekerja yang berasal dari wilayah luar Jakarta.
Selain untuk mengurangi kemacetan menuju Jakarta, fasilitas rumah bagi para pekerja ini juga akan memberikan dampak penghematan konsumsi BBM untuk wilayah Jabodetabek.
Sedikit berbeda dengan rusun gratis yang akan dibangun sebelumnya, rusun khusus untuk pegawai di sekitaran Jakarta ini akan dipatok dengan harga Rp 100 ribu per bulannya.
Tidak hanya itu, dalam bertransaksi setiap hari atau setiap bulannya di kedua rusun tersebut Ahok akan menggunakan sistem elektronik money.
"Di Jakarta itu saya suka, cuma modal otot saja. Karena sudah pintar-pintar. Kalau dulu saya di Belitung butuh otot dan otak, capek pastinya," tegas Ahok.
Sayangnya, Ahok masih belum dapat memastikan lokasi pembangunan kedua rusun tersebut dan mulai kapan akan ditawarkan ke warga Jakarta.
(Yas/Ndw)
Hore! Pemprov DKI Bakal Bagi-bagi Rusun Gratis
Warga DKI Jakarta hanya perlu membayar uang iuran pemeliharaan.
diperbarui 22 Jun 2015, 15:20 WIBWarga Rumah susun di Marunda kesulitan bepergian karena minimnya akses angkutan umum. (Liputan6.com/Tya Fitriyaah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pendapatan MBMA Tumbuh 58 Persen hingga Kuartal III 2024
Kasus Tak Kunjung Terungkap, Ayah Siswi MI Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Banyuwangi Wadul Presiden Prabowo dan Kapolri
PLN Indonesia Power Amankan 19 GW Listrik untuk Nataru
Top 3 Tekno: Cara Lindungi Diri dari Ancaman Penipuan AI Deepfake
Top 3 Berita Bola: Pemain Prancis Berusia 14 Tahun Jadi Rebutan Manchester United dan Barcelona
Pembatasan Operasional Angkutan Barang di Pelabuhan Bakauheni, Ini Jadwalnya
Usai Raih Penghargaan, Bobby Kertanegara Kucing Prabowo Dapat Hadiah Mewah dari Kedubes China
Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Aksi Wanita Sering Buang Beras ke Sungai Ini Viral, Dituding Mubazir
Harvey Moeis Klarifikasi Tak Pernah Nikmati Uang Rp300 Triliun Setelah Dituntut JPU 12 Tahun Penjara
Jarang Minum Air Putih, Kebiasaan Warga Taipei yang Memicu Tingginya Angka Pasien Cuci Darah
Isi Pledoi Harvey Moeis dalam Sidang Kasus Korupsi Timah, Sebut Sandra Dewi Jadi Penguatnya