Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di kisaran 17,52 juta kilo liter (KL) hingga 17,92 juta KL dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, volume tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 700 ribu KL, sedangkan volume solar mencapai 16,82 juta KL hingga 17,22 juta KL.
Advertisement
"Total BBM subsidi untuk minyak tanah dan solar berkisar 17,52 juta KL sampai 17,92 juta KL dalam RAPBN 2016," kata Sudirman dalam rapat kerja asumsi makro RAPBN 2016, di ruang rapat komisi VII, gedung DPR, Senin (22/6/2015).
Sudirman mengungkapkan, volume solar subsidi yang diajukan tersebut mengalami kenaikan dari APBNP 2015 sekitar 17,05 juta KL. Sedangkan realisasi konsumsi hingga Mei mencapai 5,65 juta KL. Usulan kenaikan volume tersebut dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,6 persen serta pertumbuhan konsumsi solar 5-7,5 persen.
"Tentunya kami memperhitungkan rencana pembangunan infrastrutur yang sedang berjalan," tutur Sudirman.
Sedangkan volume minyak tanah menurun dari APBN-P 2015 850 ribu KL, sedangkan realisasi konsumsi hingga Mei 2015 sebesar 31 ribu KL. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh program konversi minyak tanah ke elpiji bersubsidi 3 Kg.
"Realisasi minyak tanah menurun 20 persen hingga Mei 2015 dari realisasi tahun 2014 akibat program konversi yang dilaksanakan tahun 2015," kata Sudirman. (Pew/Ahm)