Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang menemukan perubahan pola penggunaan listrik saat Ramadan.
Manajer Bidang Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Koesdianto mengatakan, perubahan pola tersebut dapat terlihat pada beban penggunaan listrik yang lebih awal. Pada hari biasa beban akan naik mulai pukul 05.00. Namun saat puasa kenaikan beban mulai pukul 03.00.
Advertisement
"Kalau biasanya mulai jam 05.00, kalau puasa mulai jam 03.00," kata Koesdiono, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Koesdiono mengungkapkan, sebagai kota yang menjadi pusat bisnis dan ekonomi, beban puncak Jakarta terjadi pada siang hari mencapai 6.900 Mega Watt (MW), dan akan menurun pada malam hari ketika masyarakat menghentikan aktivitasnya.
"Beban jam 11 malam mulai menurun karena masyarakat aktivitas berkurang, malah tingian beban siang ketimbang malam, karena dominan bisinis," kata Koesdiono.
Ia meminta kepada masyarakat jika terjadi gangguan listrik pada lingkungannya untuk segera dilaporkan, agar pemadaman listrik tidak terlalu berlarut.
"Perlu bantuan masyarakat kalau ada gangguan beritahu kepada kami, supaya mempercepat pemulihan kembali. Dukungan Pemda berikan perizinan dalam rangka pembangunan jaringan baru dan pemeliharaan. PLN bisa berjalan dengan dukungan banyak pihak," ujar Koesdiono. (Pew/Ahm)