Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa mengambil tindakan tegas guna membendung pergerakan ISIS di dunia maya. Organisasi yang memayungi bangsa-bangsa di wilayah Eropa itu kabarnya telah membentuk unit kepolisian khusus yang memiliki fokus tugas membungkam propaganda ISIS di internet, khususnya di media sosial.
Menurut laporan Europol (kepolisian Uni Eropa), per harinya, akun-akun media sosial ISIS menggelontorkan ratusan ribu hingga jutaan propaganda.
Advertisement
Di platform Twitter saja, tercatat ada sekitar 100.000 tweet yang terafiliasi dengan propaganda ISIS. Tak sedikit pula di dalamnya terdeteksi usaha perekrutan anggota baru.
"Propaganda masif yang dilakukan ISIS via media sosial menunjukkan skala masalah yang sedang kita hadapi," ujar Rob Wainwright, Direktur Europol seperti yang dikutip dari laman Reuters, Rabu (24/6/2015).
Wainwright menjelaskan, unit khusus yang akan mengawasi ISIS di dunia maya akan terdiri dari 15-20 petugas yang telah dibekali kemampuan IT mumpuni.
Europol juga akan membangun kerjasama dengan para penyedia layanan media sosial untuk melakukan tindakan pencegahan yang lebih efektif.
Sebelumnya, menurut hasil penelitian Brookings Institute, terhitung hingga akhir 2014 ada sekitar 46.000 akun Twitter yang terafiliasi dengan ISIS.
Pihak Twitter sendiri pada April 2015, mengklaim sudah berhasil memblokir sekitar 10.000 akun yang terafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.
(dhi/isk)