Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Ramadan memang milik Umat Muslim. Tapi itu bukan berarti non Muslim tidak boleh ikut terlibat di dalamnya. Ini sepertinya yang ada di pikiran beberapa kepala negara yang mayoritas penduduknya beragama non Islam.
Para kepala negara ini tetap bersedia berkumpul dengan para pemimpin Umat Muslim di negaranya, dalam satu jamuan berbuka puasa. Bahkan, acara ini kerap berlangsung setiap tahun.
Advertisement
Ingin tahu kepala negara mana saja, yang bersedia membuka diri dengan penduduknya yang beragama Islam, berikut rangkuman Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (23/6/2015):
1. Barack Obama
1. Barack Obama, Presiden Amerika Serikat (AS)
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama saban tahun menggelar acara buka puasa di Gedung Putih. Tahun ini, acara digelar pada Senin (22/6/2015) di sayap timur Gedung Putih. Dalam acara itu, diundang 150 tokoh Muslim Amerika Serikat, diplomat dan anggota Kongres.
Dalam pidatonya jelang santap berbuka, Obama mengatakan jika rakyat Amerika harus bersatu menolak kekerasan terhadap penganut agama atau etnis tertentu.
Pada acara jamuan ini, Obama tampak memberikan perhatian kepada beberapa orang tamu yang masih berusia muda, salah satunya Samantha Elauf. Samantha adalah seorang gadis yang berjuang hingga ke Mahkamah Agung AS untuk membela pemakaian hijab pada 2008.
Obama juga menyinggung perihal 3 warga muslim AS yang dibunuh pada 10 Februari 2015 di Chapel Hill, North Carolina, dan penembakan di Gereja Emanuel Charleston, South Carolina yang menewaskan sembilan orang.
“Sebagai seorang warga AS, kita berkeras bahwa tidak ada seorang pun yang seharusnya didiskriminasi karena status mereka, penampilan mereka, dan bagaimana mereka beribadah. Kita bersatu melawan tindakan-tindakan penuh kebencian seperti ini,” kata dia melansir laman ABC News.
Advertisement
2. Stephen Harper
2. Stephen Harper, Perdana Menteri Kanada
Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper mungkin telah membuat sejarah, dengan mengundang para pemimpin Muslim berbuka puasa di tahun ini. Jika Obama mengundang di Gedung Putih, Harper menggelar acara di kediaman resminya di 24 Sussex pada Senin (22/6/2015).
Dalam pidatonya pada jamuan buka puasa sekaligus acara makan malam, Harper mengatakan rumahnya adalah milik semua warga Kanada dan berharap setiap orang dapat berbagi dalam bulan yang penuh berkah tersebut.
Dia juga mencatat pemikiran jika menjadi tuan rumah acara buka puasa, akan membawa kebaikan pada diri mereka sendiri.
"Seperti yang lain, para pengikut Islam telah datang ke Kanada, mencari kebebasan, kesempatan dan toleransi," jelas dia, seperti mengutip CtvNews.com.
Di antara tamu beragama Islam yang hadir adalah Senator Salma Ataullahjan. Namun, kantor perdana menteri tidak merilis daftar orang-orang yang hadir lebih detail. "Rumah ini akhirnya milik semua warga Kanada," kata Harper pada sambutannya.(Nrm/Igw)