Liputan6.com, Gunungkidul - Musim kemarau telah datang. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memperkirakan ada 449 dusun yang tersebar di 70 desa masuk dalam kategori rawan kekeringan.
Kepala Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Gustarto, mengatakan wilayah dengan potensi kekeringan berada di bagian selatan. Kecamatan Girisubo dan Rongkop menjadi perhatian Pemkab karena kekeringan di dua kecamatan terhitung langganan bencana serupa.
"Potensi kekeringan tahun ini masih di bagian selatan yang setiap tahun memang langganan kekeringan," kata Gustarto, Selasa (23/6/2015).
Walaupun sudah mulai ada wilayah yang kekeringan, Pemkab Gunungkidul belum melakukan dropping air. Sebab, beberapa kecamatan sudah memiliki mobil tangki pengangkut air, sehingga pemkab fokus pada kecamatan yang tak memiliki mobil tangki pengangkut air.
Kecamatan yang belum memiliki truk pengangkut air, seperti di Kecamatan Ngawen, Nglipar, Karangmojo dan Playen. Pemkab masih melihat keadaan dan siap membantu penyaluran air jika ada kecamatan yang kewalahan dalam penyaluran air.
"Di luar kecamatan yang sudah memiliki armada tangki pemkab menyiapkan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk dropping air," ujar Gustarto.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Dwi Warno Widinugroho, mengatakan pemkab selalu berkoordinasi dengan kecamatan untuk dropping air. Walaupun sudah terjadi kekeringan di beberapa tempat, belum ada permintaan dropping dari masyarakat.
Dia mengatakan, jika masyarakat ingin mendapat pasokan air dari pemerintah, bisa melalui pihak desa terlebih dahulu. Lalu dari desa akan dilanjutkan ke Dinsosnakertrans Gunungkidul.
"Bukannya kami menunda proses dropping. Namun skala prioritas yang kami kedepankan. Sifat bantuan kami untuk komunal bukan untuk perseorangan," jelas Dwi. (Bob/Ans)
Ratusan Dusun di Gunungkidul Rawan Kekeringan
Pemkab fokus pada kecamatan yang tak memiliki mobil tangki dalam dropping air.
diperbarui 24 Jun 2015, 07:34 WIBSawah yang mengering akibat kekeringan (Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gandeng BYD, PLN Kenalkan Fitur Home Charging Services di GJAW 2024
Paslon Dukungan Presiden Prabowo Diprediksi Memenangi Pilkada Garut 2024
Tinggal Beberapa Hari Lagi, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Yakini Pilkada di Jatim Demokratis
Tips Skripsi Selesai 1 Bulan: Panduan Lengkap Menyelesaikan Tugas Akhir dengan Cepat
Pilbup Bogor, 20 Ribu Pendukung Padati Kampanye Akbar Rudy Susmanto-Jaro Ade
PUSAKA IndonesiaTimur: LHM-Ges Unggul Telak di Pilbup Buru Selatan
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Egy Maulana Vikri Menangkan Dewa United atas Bali United
Taraf Hidup Petani Mangga di Bondowoso Ini Meningkat Usai Diberdayakan BRI
Keluarga Kaya Pemilik Louis Vuitton Akuisisi Klub Sepak Bola Paris FC, Bakal Jadi Saingan PSG?
Roti dan Garam, Ini 2 Benda yang Kemungkinan Akan Diberi oleh Tetangga Jika Anda Pindah ke Jerman
Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Sebut Pembangunan Jatim Harus Dilanjutkan
Fakta di Balik Kabar Viral Seputar Dunia Pendidikan, Simak Daftarnya