Liputan6.com, Negev - Seorang profesor sekaligus psikolog musik mengatakan bahwa apa yang didengarkan seseorang saat mengemudi dapat mempengaruhi cara mengemudi orang tersebut. Pengaruh tersebut bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan.
"Mobil itu adalah satu-satunya tempat di dunia, dimana Anda bisa meninggal dunia hanya karena sedang mendengarkan salah satu jenis musik," kata Profesor bernama Warren Brodsky sebagaimana yang dikutip dari Autoblog, Kamis (25/6/2015).
Tetapi, penyebab utamanya bukanlah genre musik yang didengar sebagaimana yang dipercayai selama ini. Orang yang mendengar musik death metal tidak lebih berisiko dibanding dengan mereka yang mendengar musik klasik.
Menurut Brodsky, faktor yang menentukan adalah hubungan emosional pengemudi dengan musik yang didengarkannya. Sebuah lagu, apapun genrenya, selama memiliki kaitan emosional dengan pengemudi dapat membuat pengemudi menjadi tidak fokus.
Karena itu, riset dari Brodsky ini merekomendasikan pengemudi untuk menghindari musik yang menginspirasi emosi, baik positif ataupun negatif. Apalagi, selama ini sangat banyak kecelakaan lalu lintas karena si pengemudi tidak fokus.
Profesor yang berasal dari Israel ini membayangkan, ke depannya harus ada sebuah teknologi dalam mobil yang secara otomatis mengubah musik yang diputar jika sensor menunjukkan reaksi emosional yang kuat.
Nah, sebelum teknologi itu ditemukan, sangat dianjurkan agar pengemudi tidak mendengar lagu-lagu yang bisa bangkitkan emosi, misalnya, lagu-lagu yang membuat pengemudi mengenang kembali kebersamaan dengan mantan pacar.
(rio/ian/sts)
Advertisement