Liputan6.com, Palu - Inpeksi mendadak yang digelar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu, menemukan beberapa panganan berbuka puasa atau takjil yang dijual pedagang di sejumlah pasar Ramadan ibu kota Sulawesi Tengah itu, mengandung pewarna sintetis.
Kepala BPOM Palu Syafriyansyah mengatakan, selain pada makanan ditemukan kandungan pewarna sintetis atau rhodamin b, di beberapa minuman olahan rumahan juga ditemukan kandungan yang sama.
"Penemuan ini dari adanya 19 sample makanan dan minuman pasar Ramadan yang diuji di lab BPOM Palu selama dua hari pelaksanaan Ramadan," terang Syariyansyah di Palu, Rabu (24/6/2015).
Dari adanya penemuan itu, BPOM dan Dinkes Palu meminta agar pedagang tidak menggunakan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman olahan.
"Kepada warga yang menjadi konsumen juga, haru lebih hati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang ingin di beli di pasar Ramadan," pinta Syariyansyah.
Rhodamin b merupakan salah satu pewarna sintetis yang sangat dilarang untuk pangan. Rhodamin b sendiri berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar atau berfluorosensi.
Rhodamin b merupakan zat warna golongan xanthenes dyes, dan digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun.
"Memang rhodamin b sering disalahgunakan oleh oknum pedagang yang tidak bertanggung jawab demi meraih untung yang lebih besar. Mereka biasa mencampurkan rhodamin kepada sejumlah olahan makanan dan minuman, seperti kerupuk dan sirup," ungkap Syariyansyah
Ya, sejumlah pedagang yang biasa menggunakan rhodamin tidak lain agar makanan dan minuman olahan mereka terlihat lebih mencolok dan menarik minat konsumen.
Padahal, rhodamin b sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin b mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif.
Jika tertelan, maka senyawa itu akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh.Hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. (Dio/Nrm)
Sejumlah Pasar Ramadan di Palu Jual Panganan Berpewarna Sintetis
BPOM dan Dinkes Palu meminta agar pedagang tidak menggunakan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman olahan.
diperbarui 24 Jun 2015, 19:02 WIBBPOM dan Dinkes Palu meminta agar pedagang tidak menggunakan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman olahan.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Agar Bibir Tidak Hitam: Panduan Lengkap Merawat Bibir
7 Respons Akademisi hingga DPR Terkait Insiden Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
Tips Meredakan Nyeri Haid: Panduan Lengkap Mengatasi Dismenore
Tips Belajar untuk Ujian: Panduan Lengkap Meraih Kesuksesan Akademis
41 Tips Semangat Belajar untuk Meraih Kesuksesan Akademik
Cak Imin Temui Prabowo, Bahas Penyaluran Bansos dan Bencana Sosial Judi Online
Korban Meninggal Kecelakaan Truk di Slipi Bertambah Jadi 2 Orang
Bea Cukai: Permendag 27/2024 Solusi Perdagangan Antarpulau Lebih Efisien dan Transparan
Potret Detail Penampilan Nathalie Holscher di Pernikahan Adik, Pakai Kebaya Kuning
Tips Move On Cepat: Panduan Lengkap Melepaskan Masa Lalu
16 Tips Menahan Ngantuk yang Efektif, Tingkatkan Produktivitas
Apa Bahasa Inggrisnya Tidur: Panduan Lengkap Istilah dan Ekspresi Terkait Tidur