Nasihat Menteri Jonan Agar Mudik 2015 Minim Kecelakaan

Komisi V DPR menggelar rapat kerja terkait persiapan mudik dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Korlantas Polri.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 24 Jun 2015, 20:26 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (Liputan6.com\FFaizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR menggelar rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Korlantas Polri. Raker tersebut untuk membahas persiapan arus mudik Lebaran 2015.

Dalam kesempatan ini Menteri Perhubungan Ignasius Jonan‎ memberikan nasihatnya agar mudik tahun ini berjalan aman tanpa celaka. Dia mengimbau para pemudik yang merasa lelah untuk segera menepi dan beristirahat.

Mereka juga diminta tak membawa barang berlebih yang bisa mengganggu kenyamanan dalam perjalanan.

"Kami bersama Kementerian PU dan Korlantas Polri mengimbau agar berhati-hati, terutama jalan tolnya sekarang (Tol Cikopo-Palimanan Cipali) lebih panjang. Kalau misalnya kelelahan segera istirahat. Dan yang menggunakan roda dua, tidak melebihi standar yang diizinkan, contoh berboncengan 4 orang," imbau Jonan ‎di ruang rapat Komisi V, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Sementara itu, Kakorlantas Mabes Polri Brigjen Pol Condro Kirono menyatakan, keselamatan pemudik harus menjadi prioritas. Terkait hal itu, jajarannya akan menyediakan pos-pos kesehatan, baik di jalur Pantai Laut Utara (Pantura) maupun di jalur Tol Cipali.

"Masalah keselamatan ini menjadi prioritas. Untuk itu, imbauan Menhub tadi pengendara motor bisa berpindah ke kendataan umum. Kalau toh tetap menggunakan motor, kita minta istirahat nanti ada check point. Seperti perbatasan Bekasi-Karawang, Indramayu dan Brebes. Check point itu wajib. Di situ disiapkan bengkel dan dokter," tutur Condro.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis mengaku meminta pemerintah untuk lebih fokus pada pencegahan kecelakaan arus mudik. Menurut dia, angka kecelakaan saat mudik didominasi oleh pengendara roda dua atau sepeda motor.

"Kami dalam kesimpulan resminya Komisi V akan meminta pada Kementerian Perhubungan untuk melakukan monitoring dan evaluasi khususnya menyangkut penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran setelah selesainya operasi angkutan Lebaran terpadu 2015 atau 1436 Hijriah," ujar politisi Partai Gerindra itu.

"Aspek keselamatan dalam transportasi pada skala prioritas pertama dan utama, dan kita istilahkan tadi kita tanpa ada kompromi," tandas Fary. (Ndy/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya