Liputan6.com, Bengkulu - Harga ayam potong di pekan pertama bulan suci Ramadan di Bengkulu melambung tinggi. Kenaikan harga di tingkat pedagang pengecer melebihi angka 20 persen.
Sudjatmiko (40), pedagang ayam di Pasar Panorama Kota Bengkulu mengatakan, harga ayam potong sebelum Ramadan berada pada kisaran Rp 30.000 per ekor . Namun memasuki bulan puasa, harga mulai merangkak naik hingga pada kisaran Rp 40 hingga 42 ribu per ekor.
Kondisi ini disebabkan kurangnya pasokan dari para peternak lokal. Pedagang bahkan terpaksa meminta pasokan dari luar Bengkulu dan hanya menyediakan kandang sebagai lokasi transit ayam hidup sebelum di potong.
"Kita tidak bisa mengandalkan pasokan lokal saja, itu tidak mencukupi, kami terpaksa memesan dari luar Bengkulu," ujar Sudjatmiko di Bengkulu, Kamis (25/6/2015).
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu Edi Nevian menyatakan, guna memenuhi kekurangan pasokan ayam potong di Bengkulu, pihaknya terpaksa meminta para pemasok dari 4 Provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Lampung.
Kebutuhan ayam potong di Provinsi Bengkulu per hari saat ini adalah 15.000 kilogram atau 15 ton. Sedangkan pasokan dari peternak lokal di bawah 5 ton saja. Kekurangan pasokan minimal 10 ton daging ayam ini, dipasok dari para peternak luar Bengkulu.
"Kita khawatir, menjelang Lebaran nanti, stok ayam dari peternak lokal menipis, sementara pasokan sangat sulit didapat, ini yang bisa memicu lonjakan harga yang tidak bisa diantisipasi," tegas Edi Nevian. (Yuliardi/Nrm)
Advertisement