Warga Bengkulu Memboikot Pembayaran Kredit KPR

Seribu warga di Bengkulu menghentikan pembayaran kredit kepemilikan rumah dari Bank Tabungan Negara. BTN dan PT Bina Griya Upakara dinilai telah menipu.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Okt 2001, 17:19 WIB
Liputan6.com, Bengkulu: Seribu debitor Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (KPR BTN) cabang Telaga Dewa, Kemiling Permai, perumahan Korps Pegawai Negeri, dan Bentiring Indah, Bengkulu, nekat memboikot pembayaran angsuran, baru-baru ini. Pasalnya, BTN dan perusahaan asuransi PT Bina Griya Upakara (GPU) tak bisa memenuhi tuntutan untuk melunasi sisa pembayaran klaim asuransi pascagempa bumi yang menghancurkan rumah mereka, setahun silam.

Menurut sejumlah warga, mereka dijanjikan akan diberi klaim polis sesuai kesepakatan ketika menandatangani surat perjanjian kepemilikan rumah. Namun, pada realisasinya BTN dan PT GPU hanya memberikan separuh dari jumlah asuransi yang disepakati bersama. Kejadian itu kontan membuat warga geram dan mulai menggelar unjuk rasa hingga tuntutan dipenuhi BTN.

Menanggapi aksi massa itu, perwakilan BTN pusat Ikbal Latandro berjanji akan melaporkan keputusan yang dinilai sepihak kepada jajaran direksi. Di lain pihak, Kepala Bagian Klaim Asuransi PT GPU Ade Zulfikar menjelaskan pembayaran yang dilakukan sudah seusai prosedur. Kesepakatan dengan warga ditandatangani berdasarkan metode asuransi kontrak polis pertanggungan. Ade mengaku, sudah mensosialisasikan metode ini kepada warga melalui rapat bersama ketua RT seluruh KPR BTN, awal Juli silam.(KEN/Rishnaldi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya