Yang Harus Diperbanyak Konsumsinya Saat Puasa

Masyarakat diminta untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur saat sahur atau berbuka di bulan puasa guna menjaga kebugaran tubuh

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 25 Jun 2015, 13:30 WIB
Sayur-sayuran

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengimbau masyarakat untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur saat sahur atau berbuka di bulan puasa guna menjaga kebugaran tubuh.

"Buah dan sayur wajib dikonsumsi selalu, sedapat mungkin kurangi gorengan dan makanan santan," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa.

Selain itu, tambah dia, untuk sahur maka sebaiknya makan dengan glikemik indeks rendah, misalnya beras merah dan roti gandum.

"Kalau berbuka, anjurannya dimulai dengan yang manis seperti kurma dan lain sebagainya," katanya.

Dia menambahkan, Balitbangkes sudah menyelesaikan penelitian Survei Diit Total untuk seluruh Indonesia.

"Dari data yang ada, kami membandingkan pola konsumsi masyarakat Indonesia dengan beberapa negara tetangga, di mana terdapat beberapa perbedaan yang menarik untuk dicermati dari jenis makanan sehari-hari masyarakatnya," katanya.

Konsumsi sayuran dan buah penduduk Indonesia, tambah dia, sangat rendah, yaitu 91 gram per hari, hanya sekitar setengah dari konsumsi masyarakat Thailand dan Filipina, atau seperlima dari konsumsi masyarakat Singapura yang sebesar 518 gram.

"Jumlah konsumsi masyarakat Indonesia ini masih jauh dari anjuran konsumsi sayur dan buah yang sebanyak lima porsi sehari," katanya.

Untuk konsumsi sumber protein nabati, tambah dia, masyarakat Indonesia mengonsumsi kacang dan polong serta produk olahannya, sebesar 56,7 gram per hari.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat Thailand dan Filipina yang hanya mengonsumsi delapan hingga sembilan gram per hari.

"Kemungkinan konsumsi ini karena kesukaan mengonsumsi produk olahan polong-polongan seperti tempe dan tahu kedelai," katanya.

Sementara itu, kata dia, susu dan olahannya ternyata hanya dikonsumsi dalam jumlah sedikit oleh masyarakat Indonesia, yaitu hanya 6,4 gram per hari.

"Jumlah ini jauh lebih sedikit atau hanya seperempat dari konsumsi masyarakat Singapura yang mencapai 246 gram per hari. Sementara konsumsi masyarakat Thailand dan Filipina juga tidak terlalu tinggi, namun masih lebih banyak dari konsumsi masyarakat kita, yaitu 29 dan 24 gram," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya