Liputan6.com, Amsterdam - Legenda Timnas Belanda, Pierre van Hooijdonk berharap fans Manchester United tidak menyamakan gaya permainan Memphis Depay dengan Ryan Giggs.
Depay menjadi harapan baru Setan Merah (sebutan MU) untuk musim depan. Sebab, dia merupakan winger Timnas Belanda yang berhasil menjadi top skor Eredivisie ketika memperkuat PSV Eindhoven pada musim 2014-15 dengan raihan 22 gol.
Kemungkinan besar, manajer MU, Louis van Gaal akan menempatkannya di sektor sayap sebelah kiri Setan Merah, posisi yang sama ketika Giggs masih aktif bermain sepak bola.
"Memphis Depay tidak sama seperti Ryan Giggs. Depay bertumpu pada kaki kanan dan sering mendatangi lawan," ucap Hooijdonk, seperti diberitakan ESPN.
"Dia tidak akan mencetak gol sebanyak yang diciptakan Giggs. Namun, dia bisa mencetak gol di Liga Premier Inggris. Sebab, Depay sangat kuat secara fisik dan mental," sambung mantan striker Feyenoord dan Nottingham Forest itu.
Bersambung ke halaman selanjutnya --->
Advertisement
2
Menurut Hooijdonk, winger berusia 21 tahun tersebut bisa menjadi modal utama Setan Merah untuk meraih gelar Liga Premier Inggris. Namun, Depay membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan atmosfer permainan di Inggris.
"Dia bisa melakukan yang terbaik untuk MU, tapi seperti kebanyakan pemain muda, dia membutuhkan waktu. Dia merupakan seorang pemain yang bisa membuat perubahan," katanya.
"Depay mampu mencetak gol dari jarak jauh atau dekat. Dia sangat bagus dalam menyerang dengan kedua kaki bagian dalamnya. MU punya pemain bagus dalam permainannya musim depan," Hooijdonk menutup.
Sepanjang musim 2014-15 besama PSV, Depay telah menciptakan 60 peluang yang sangat mematikan, 5 di antaranya berbuah gol.
Sebagai pemain muda, akurasi umpannya tidaklah terlalu buruk, yakni sebesar 75 persen. Dari statistik Squawka, Depay berhasil melepaskan 642 umpan pendek, 45 umpan panjang dan 7 umpan terobosan. (Cak/Ary)
Baca juga:
Cerita Edin Dzeko yang Puasa Ketika Perang Bosnia
Siapa Pemain Liverpool Paling Kreatif, Sterling atau Firmino?
Nicolas Anelka: Striker Kontroversial Prancis Pilih Jadi Mualaf
Advertisement