Pemkab Gunungkidul: Insiden Pantai Sadranan Tak Kurangi Wisatawan

Terkait pemasangan rambu larangan berteduh di bawah karang itu, kata Hary, pihaknya telah berkoordinasi dengan SAR Satlinmas.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Jun 2015, 03:18 WIB
Tak banyak yang tahu kalau di tempat ini bisa snorkeling. Yuk ikuti keseruannya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Runtuhnya tebing di Pantai Sadranan, Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta telah menelan 4 korban jiwa. Karena itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul lebih antisipasi, untuk mencegah peristiwa berdarah itu terulang, dengan memasang papan peringatan.  

"Kami tidak main-main dengan keselamatan pengunjung, apalagi pantai didominasi perbukitan karst yang bisa runtuh. Oleh sebab itu kami memasang rambu untuk pengunjung," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Gunungkidul Hary Sukmono, Yogyakarta, Kamis 25 Juni 2015.

Terkait pemasangan rambu larangan berteduh di bawah karang itu, kata Hary, pihaknya telah berkoordinasi dengan SAR Satlinmas dan kelompok sadar wisata. "Semoga sebelum libur lebaran, semua wilayah bisa selesai dipasang (rambu peringatan)," imbuh dia.

Hary mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul tidak khawatir insiden itu akan mempengaruhi kunjungan wisata. Sebab, wisata pantai di Gunungkidul merupakan destinasi wisata andalan.

Menurut Hary, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta tahun ini mencapai 2,6 juta orang. Jumlah wisatawan di Gunungkidul hingga akhir Mei 2015, mencapai 920.237 orang, dengan nominal pendapatan mencapai Rp 7,3 miliar.

"Kami yakin bisa tercapai," kata Hary.

Tebing karang setinggi 6 meter dan panjang 12 meter di sebelah barat Pantai Sadranan di Pulegundes II, Gunung Kidul, runtuh sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu 17 Juni.

Kapolres Gunungkidul AKBP Hariyanto sebelumnya mengatakan, ada 6 korban yang sudah dievakuasi dari lokasi runtuhan tebing di Pantai Sadranan. 4 Orang meninggal dan 2 selamat. 4 Korban tewas yaitu Joko Susanto, Risa Umami, dan Deni Vinci Setiawan yang semuanya warga Magelang serta Tanti Asmawati. (Rmn/Dan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya