Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Istana Kepresidenan, Jakarta hari ini. Dalam peringatan ini, Jokowi mengungkap alasannya menjadikan narkoba sebagai kejahatan luar biasa yang tidak bisa diampuni.
"Penyalahgunaan narkoba terbukti telah merusak masa depan bangsa di negara mana pun, daya rusaknya luar biasa, merusak karakter manusia, merusak fisik, dan kesehatan masyarakat, serta dalam jangka panjang potensi besar mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Jokowi membuktikan, pada 2014 setidaknya ada 4,1 juta orang yang menjadi pecandu dan penyalahgunaan narkoba atau setara dengan 2,2 persen penduduk Indonesia.
Sementara kerugian material yang diakibatkan para pecandu narkoba mencapai Rp 63 triliun. Kerugian tersebut dijabarkan Jokowi mencakup kerugian akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, biaya rehabilitasi, dan lain sebagainya.
"Dengan daya rusak seperti itu, kejahatan narkoba bisa digolongkan kejahatan luar biasa dan serius, terlebih kejahatan narkoba itu lintas negara dan terorganisir," kata dia.
Jokowi menambahkan, untuk memberantas narkoba tidak hanya bisa mengandalkan Badan Narkotika Nasional (BNN). Harus ada keterlibatan institusi lain seperti kepolisian, kejaksaan, hingga masyarakat itu sendiri.
Kepala BNN, Komjen Anang Iskandar, mengungkapkan, pada peringatan hari antinarkotika internasional ini, ada 3 hal yang menjadi perhatian pemerintah, terutama BNN dalam upaya penanganan permasalahan narkoba.
Yang pertama, kata Anang, terus mengupayakan pemulihan dan rehabilitasi bagi para pecandu atau penyalahguna narkotika. Kedua, hukuman tegas dari pemerintah yang tidak pandang bulu terhadap para sindikat pengedar narkotika.
"Pemberian hukuman mati untuk sindikat narkotika itu sudah konstitusional," ucap Anang.
Yang terakhir, BNN akan terus mencegah penyalahgunaan narkotika. Pencegahan mulai dari tingkatan keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan psikologis dan mental anak-anak.
"Keluarga mampu menanamkam nilai, bahwa narkotika bahaya. Apalagi dikonsumsi secara ilegal," tutur Anang. (Mvi/Mut)
Jokowi: Narkoba Merusak Masa Depan Bangsa di Negara Mana pun
Jokowi mengatakan, pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan BNN tapi butuh peran serta masyarakat.
diperbarui 26 Jun 2015, 11:25 WIBPresiden Jokowi (foto: Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Cara Membuat Asinan Rambutan yang Segar dan Lezat
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sampai 70 Persen
80 Petugas Pencatatan Stok Karbon Mangrove Jalani Pelatihan di Yogyakarta
Komite Wasit PSSI Komentari Performa Wasit di Liga 1 dan 2: Sebut Sudah Ada Peningkatan
Link Nonton Wolf Warrior (2015) di Vidio, Film Aksi Mandarin yang Dibintangi Sutradara Wu Jing
Mengenal Raja Hujan Meteor Geminid dan Tempat Asalnya