Indonesia Hapus Status Grey Area

Ketua PPATK M Yusuf (kiri) bersama Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib berbincang usai memberi keterangan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh FATF di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

oleh Johan Fatzry diperbarui 26 Jun 2015, 14:15 WIB
20150626-Penghapusan-status-Grey-Area-(PPATK)-Jakarta-M-Yusuf1
Ketua PPATK M Yusuf (kiri) bersama Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib berbincang usai memberi keterangan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh FATF di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua PPATK M Yusuf (kiri) bersama Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib berbincang usai memberi keterangan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh FATF di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua PPATK M Yusuf (kiri) menyimak pertanyaan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area di Jakarta, (26/6/2015). Penghapusan ini merupakan komitmen pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua PPATK M Yusuf memberi keterangan kepada wartawan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh Financial Action Task Force on Money Loundering (FATF) di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Dirjen Multilatera Kemenlu, Hasan Kleib memberi keterangan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh Financial Action Task Force on Money Loundering (FATF) di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua PPATK M Yusuf (kiri) menyimak pertanyaan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area di Jakarta, (26/6/2015). Penghapusan ini merupakan komitmen pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Ketua PPATK M Yusuf bersalaman dengan Multilateral Kemenlu Hasan Kleib usai memberi keterangan terkait penghapusan Indonesia dari status Grey Area oleh FATF di Kantor PPATK Jakarta, Jumat (26/6/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya