Pantang Menyerah: Cak Fu, Raih Gelar Doktor dengan Kekurangannya

Bagi Cak Fu disabilitas adalah sarana untuk fokus meraih cita-cita setinggi-tingginya dan berkarya untuk orang lain.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jun 2015, 14:00 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Depok - Bachrul Fuad yang biasa disapa Cak Fu siap bekerja. Selama 3 tahun terakhir, Cak Fu adalah peneliti di Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

Cak Fu adalah satu-satunya peneliti di UI yang menyandang cerebral palsy (lumpuh otak). "Saya diperlakukan oleh teman-teman sekantor secara wajar dan karena itu saya berterimakasih. Jadi artinya saya tidak diistimewakan," ucap Cak Fu.

Bachrul Fuad lahir di Desa Klenderan, Kediri, Jawa Timur 40 tahun lalu dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang guru madrasah dan ibunya ibu rumah tangga.

Saat lahir Cak Fu tampak sehat, tetapi di usia 1 tahun Cak Fu terserang demam tinggi. Tak lama, Cak Fu tidak lagi bisa berjalan. "Saya tidak bisa berjalan sebagaimana anak-anak pada waktu itu. Sebelum usia 9 tahun itu saya kemana-mana merangkak. Jadi baik itu bermain sepak bola, bermain dengan teman-teman, semuanya itu saya merangkak," lanjut Cak Fu.

Akhirnya diketahui Cak Fu menyandang cerebral palsy, yaitu gangguan saraf motorik otak. Masa kecil Cak Fu sungguh tidak mudah. Ia sering jadi bulan-bulanan anak-anak lain.

Dorongan semangat dari keluarga terutama sang bundalah yang membuat Cak Fu bertahan. Kesulitan masa kecil menempa mental Cak Fu tamat Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA.

Cak Fu kuliah di Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur jurusan psikologi. Tak ingin berhenti, Cak Fu berhasil dapat beasiswa Master di Belanda. Kini Cak Fu menyelesaikan program Doktor. Kegigihan Cak Fu untuk terus maju terlepas dari keterbatasan menimbulkan rasa simpati di hati orang-orang sekitarnya.

Dimata Cak Fu, disabilitas ternyata bukanlah keterbatasan. Bagi Cak Fu disabilitas adalah sarana untuk fokus meraih cita-cita setinggi-tingginya dan berkarya untuk orang lain.

"Disabilitas yang saya alami ini saya pandang sebagai semua anugerah yang harus saya syukuri. Proses mensyukuri itu bagi saya adalah mengoptimalkan apa yang ada pada diri kita," tandas Cak Fu.

Cak Fu pun memiliki motto hidup, yaitu sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Saksikan kisah Cak Fu yang tetap bisa berprestasi dan berkaya meski memiliki kekurangan dalam Pantang Menyerah selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (26/6/2015). (Vra/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya