Sadar Usianya Pendek, Pria Ini Nikahi Pacarnya di Rumah Sakit

Ia hanya memiliki satu keinginan terakhir sebelum ia meninggal: menikahi pacarnya di rumah sakit.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 26 Jun 2015, 17:06 WIB
Ia hanya memiliki satu keinginan terakhir sebelum ia meninggal: menikahi pacarnya di rumah sakit.

Citizen6, Jakarta Pria berkulit gelap tersebut berbaring miring di tempat tidur rumah sakit. Meski tampak lemah, bibirnya tak henti sunggingkan senyum. Tangannya menggenggam erat tangan seorang perempuan. Cincin emas menghias jari keduanya. Mereka baru saja menikah, di rumah sakit.

Namanya Omar Al Shaikh. Berusia 16 tahun, namun mesti menanggung beban berat berupa leukimia. Dokter di rumah sakit Elizabeth Queen, Birmingham, Inggris, tempatnya dirawat, telah memvonis kalau umurnya tak akan panjang.

Omar didiagnosis leukimia myeloid akut setelah pingsan selama pertandingan sepak bola. Bulan Maret, setahun lalu, dokter mengatakan mereka hanya punya waktu tiga bulan untuk menemukan donor sel induk.

Sayang, latar belakang Omar yang campuran Arab dan Rumania, membuatnya sulit mencari donor yang cocok. Saat pendonor didapatkan, Omar sudah terlalu lemah untuk ditransplantasi. Setelah kemoterapi yang terakhir, ia diberitahu bahwa ia hanya bisa bertahan hidup beberapa hari lagi.

Omar dan Ammie

Saat itulah keputusan menikahi Ammie Cresswell, pacarnya tercetus. Mereka memang baru berusia 16 tahun, tapi Omar tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Aku ingin menua bersamamu, namun bila Tuhan berkata lain, hanya ini yang ingin kulakukan sebelum kematianku," ujar Omar saat meminang Ammie seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/06/2015).

Setelah diizinkan oleh kedua orang tua, Omar dan Ammie pun menikah di rumah sakit. Ammie tampak cantik saat mengenakan gaun pengantin. Begitupun Omar yang wajahnya begitu berseri-seri.

Mereka menikah dalam sebuah upacara Islam yang begitu emosional. Kedua keluarga tak henti menitikkan air mata saat melihat mereka menikah.

Ammie tunjukkan foto pernikahan mereka

"Omar anak yang baik. Meski harus menikah di kursi roda, ia tampak begitu bahagia. Ia ingin seluruh dunia melihatnya menikah," ujar Ibu Omar.

Mereka menghabiskan waktu bersama di rumah sakit. Tak sedikitpun ada keluhan kesakitan di mulut Omar yang masih mesti diinfus. Tiga hari setelah pernikahannya, Omar dipanggil oleh yang di atas.

"Aku jatuh cinta dan patah hati dalam waktu yang relatif singkat. Meski begitu, aku bahagia menjadi istrinya," tukas Ammie.

Omar segera dimakamkan sesuai kepercayaannya. Pesan duka mengalir dari seluruh penjuru yang mendengar kisah mereka berdua.

"Aku mungkin kehilangan anakku, tapi aku mendapatkan mertua terbaik di dunia," tutup Ibu Omar sambil menyusut air matanya. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya