4 Biang Kerok Argentina Kurang Optimal di Copa America 2015

Tim Tango hanya mampu mencetak 4 gol dalam empat pertandingan di babak penyisihan grup. Mengapa?

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 28 Jun 2015, 15:44 WIB
Timnas Argentina (EPA/Felipe Trueba)

Liputan6.com, Keberhasilan Timnas Argentina melaju ke babak perempat final Copa America 2015 boleh dibilang tidak ada yang istimewa. Mengapa?

Tim Tango hanya mampu mencetak 4 gol dalam empat pertandingan di babak penyisihan grup. Bahkan, dua kemenangan kontra Uruguay dan Jamaika hanya berujung dengan skor 1-0. Sisanya, Argentina mencetak dua gol ketika bermain imbang kontra Paraguay.

Tentu, catatan itu statistik kurang berkilau untuk tim sekaliber Argentina. Terlebih, di pertandingan terakhir kontra Jamaika, Argentina cuma menang 1-0. Sejatinya, Lionel Messi Cs bisa menang lebih besar mengingat lawan yang dihadapi bukan kelasnya.

Tim besutan Gerardo Martino sendiri dibuat susah payah ketika bersua Kolombia di perempat final. Bahkan, mereka harus melewati adu penalti terlebih dulu sebelum menggenggam satu tiket ke semifinal.

Melihat komposisi Argentina, seharusnya mereka tidak perlu bersusah payah mengingat dua topscorer dari dua liga berbeda bersatu di Timnas. Mereka adalah Lionel Messi (dan Sergio Aguero. Sedangkan, Carlos Tevez menduduki runner-up topscorer Serie A di bawah Mauro Icardi dan Luca Toni.

Lantas apa penyebabnya, berikut analisa dari Liputan6.com, mulai dari halaman satu


1

Terlalu Individual

Berkumpulnya pemain bintang dalam satu tim cenderung membuat pemain Argentina memilih bersikap individu. Sikap egois kerapkali muncul guna menunjukkan diri siapa pemain terbaik. Praktis, tidak dapat dipungkiri kalau semua Argentina sama-sama bernafsu untuk mencetak gol.

Lionel Messi menjadi pemain yang dicap paling egois. Bahkan, legenda Argentina sekaligus tokoh fenomenal sepakbola dunia, Diego Maradona mengakui teori itu.

"Messi bermain sendiri dan melupakan rekannya yang lain. Jika saja ia bermain dekat dengan (Sergio) Aguero, mungkin dia lebih berbahaya bagi lini belakang," ucap Maradona.


2

Tipikal pemain sama

Melihat skuat yang dibawa Martino, Argentina memiliki pemain dengan tipikal yang sama-sama gemar menyerang. Di Copa America 2015, Martino membawa 6 striker. Tapi hanya dua orang yang selalu bermain reguler, yaitu Lionel Messi dan Sergio Aguero.

Justru, Argentina hanya memiliki seorang pengumpan. Yaitu, Angel Di Maria. Praktis, hal ini membuat pembagian kerja antarpemain menjadi tidak jelas.

Perbedaan filosofi sepakbola setiap pemain seringkali ikut membuat permainan Argentina tidak nyambung atau kurang koordinasi. Di sini, tugas Martino untuk menjembatani masalah itu.


3

Messi tidak efektif

Tidak dapat disangkal kalau Messi menjadi poros serangan Argentina. Baik di Barcelona maupun di Timnas Argentina, Messi menjadi target-man.

Seluruh pemain, diinstruksikan harus mengoper bola ke Messi. Ini menjadi alasan Messi kurang menggigit ketika membela Timnas. Terlebih, tanpa Xavi Hernandez dan Andres Iniesta yang menjadi mesin pengumpan tidak ada di Argentina membuat Messi harus turun jauh mencari jalan.


4

Fisik ikut menentukan

Pelatih Argentina, Gerardo Martino sendiri menyatakan, faktor kebugaran pemain berada di balik performa Argentina yang kurang meyakinkan di perhelatan Copa America 2015.

Jeda waktu antara agenda Copa America dan batas akhir kompetisi membuat pemain sulit tampil optimal. Dan, Martino mengakui kendala itu membuat para pemain tampil kurang optimal

Saat bergabung dengan timnas, menurut Martino, mereka baru saja menyelesaikan 50 hingga 70 pertandingan bersama klub. "Kami hanya punya waktu persiapan hanya sepekan," ia melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya